Keputusan rencana Mahfud MD untuk mundur dari jabatan sebagai Menkopolhukam membuat Presiden Jokowi memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Fix gabisa bohong, Berikut ini 5 sikap akrab pria sebenarnya menyukai wanita
Presiden Jokowi menghargai keputusan Mahfud MD karena menurutnya keputusan yang sudah diambil merupakan hak pribadi.
"Presiden itu boleh loh kampanye, Presiden itu boleh loh memihak, boleh, tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara,"kata Presiden Jokowi dikutip dari Kompas.com.
"Kita ini kan pebatan politik, masa gini nggak boleh, berpolitik nggak boleh? boleh Menteri juga boleh,"sambungnya.
Baca Juga: Akibat sering macet, Inilah kerugian yang dirasakan wilayah Jabodetabek per tahun
Kecintaan Mahfud MD terhadap politik makin berkembang pada masa kuliah sehingga seringkali dirinya dianggap sebagai Mahasiswa kritis.
Sebelum dirinya diangkat menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD ternyata juga pernah menjabat sebagai Menhan saat Pemerintahan Gusdur.
Karir politiknya berlanjut kala menjabat sebagai Menteri kehakiman dan Hak Asasi Manusia meski tidak berlangsung lama.
Baca Juga: Pantas berani serang Prabowo, Deretan Jenderal TNI-POLRI dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Terbukti prestasi Mahfud MD sebagai Menkopolhukam membongkar kasus korupsi terbesar yakni Asabri.
Sampai-sampai membongkar kasus korupsi satelit di Kemenhan sampai permasalahan Gubernur Papua yaitu Lukas Enembe.
Salah satu perannya membongkar kasus korupsi Asabri yang merugikan negara mencapai angka 23 triliun rupiah.
Baca Juga: Dibahas dalam Debat Cawapres, Ternyata ini alasan Indonesia masih Impor Beras
Prestasi Mahfud MD sebagai Menteri juga mendapatkan penghargaan berupa Udayana Award tahun 2022.
Artikel Terkait
Sultan Hamengku Buwono X Netral, Usai Tiga Capres Sowan
Anies Tantang Masyarakat Untuk Menilai Sikap Presiden Boleh Memihak
Cak Imin Menggaungkan Pembangunan Berkelanjutan dan Tegaskan Etika Lingkungan
Puan Maharani Soroti Etika Politik Jokowi, Kawan Bisa Jadi Lawan Begitu Juga Sebaliknya
Respons Bahlil Lahadalia Terkait Mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Jokowi
Peningkatan Dana Desa, Cak Imin Berani Berjanji Rp 5 miliar per Desa