Akibat konflik militan bersenjata tak kunjung usai, PBB : 450 ribu orang harus mengungsi di Kongo

photo author
- Senin, 4 Desember 2023 | 20:05 WIB
Konflik militan bersenjata di Kongo tak kunjung usai (instagram ussfeeds)
Konflik militan bersenjata di Kongo tak kunjung usai (instagram ussfeeds)

Sejarah konflik kongo dimana terjadi pembunuhan massal di Rwanda sekitar 100 hari dari April sampai Juli.

Baca Juga: Temukan Spot-spot Instagrammable Di Banyuwangi, Dijamin Surprise Deh

Genosida ini secara langsung dilakukan oleh ekstremis suku mayoritas Hutu yang ingin membunuh etnis minoritas Tutsi dan Hutu moderat di negara tersebut.

Setidaknya sudah 6 juta orang tewas imbas konflik di wilayah Timur Kongo dimana perang pertama timbul setelah peristiwa Genosida Rwanda.

Akibat Genosida ini, hampir 2 juta pengungsi Hutu masuk ke Kongo dan kebanyakan berada di kamp pengungsian Provinsi Kivu Utara dan Selatan.

Baca Juga: Ingin Kaya Dengan Cepat dan Bisa Sukses, Mudah Kok! Jika Lakukan Beberapa Hal Ini Bisa Dengan Mudah Untuk Menuju Kesuksesan.

Akan tetapi ada juga beberapa ekstremis Hutu yang akhirnya masuk ke Kongo dengan tujuan membuat aktivitas militan.

Pasukan Rwanda kemudian meluncurkan invasi ke Zire yang kini disebut Kongo kala itu Pemerintah Rwanda membenarkan tindakan mereka.

Dengan mengatakan kelompok Hutu di wilayah Utara Kongo masih menjadi ancaman populasi Tutsi mereka.

Baca Juga: Kisah Anies Baswedan Terima Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro, Pertanda Akan Jadi Pemimpin Besar?

Sementara itu juga, pasukan Rwanda berkoalisi dengan pihak oposisi Pemerintah Kongo dan memenangkan perang.

Memasuki tahun 1998, perang kedua terjadi kala hubungan Pemerintah Kongo dan Rwanda memanas.

Laurent Kabila kala itu memegang kursi Pemerintahan Kongo berupaya mengurangi persepsi bahwa Rwanda berpengaruh atas kemenangannya dan membuatnya berkuasa.

Baca Juga: Saleh, Salah Satu Agen BRILink yang Sukses Beri Kemudahan Nelayan Muara Gembong

Kemudian Laurent Kabila memerintahkan seluruh pasukan asing keluar dari Kongo dan mengizinkan kelompok bersenjata Hutu mengatur perbatasan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendyka Cahya Putra Pratama

Sumber: Instagram @ussfeeds

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X