Warganya sampai kena gusur, Jokowi sepakat mega proyek strategis di Pulau Rempang dengan investor asing

- Senin, 18 September 2023 | 20:15 WIB
Permasalahan mega proyek yang terjadi di Pulau Rempang membuat warga sekitar tampak geram (Tangkapan layar youtube BEDA NGGAK?)
Permasalahan mega proyek yang terjadi di Pulau Rempang membuat warga sekitar tampak geram (Tangkapan layar youtube BEDA NGGAK?)

Bisnisbandung.com - Ribuan warga Pulau Rempang Kota Batam terancam kena gusur akibat mega proyek yang telah dicanangkan oleh Jokowi bekerja sama dengan investor asing.

Aksi bentrok menjadi pemandangan sehari-hari di Pulau Rempang karena Jokowi sudah melakukan kerja sama dengan beberapa investor asing terkait pembangunan mega proyek.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi hingga warga Pulau Rempang menjadi korban penggusuran dikarenakan Jokowi menyetujui kesepakatan bersama investor asing mengenai mega proyek.

Baca Juga: Tercatat Dalam LHKPN Bambang Tirtoyuliono Tidak Memiliki Alat Transportasi, Berikut Rinciannya

Jika menengok ke belakang, konflik lahan Pulau Rempang sebenarnya sudah terjadi sejak puluhan tahun silam.

Kawasan ini sejatinya sudah dihuni masyarakat lokal dan pendatang jauh sebelum terbentuknya Badan Pengusaha Batam.

Sebagian badan yang dibentuk pemerintah untuk mengalokasikan warga, adapun masyarakat yang tinggal di pulau tersebut selama ini tidak memiliki sertifikat kepemilikan lahan.

Baca Juga: Mengenal Istilah Insecure, Tanda dan Penyebabnya?

Sebagian besar lahan di Pulau rempang awalnya merupakan kawasan hutan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pulau Rempang digadang-gadang akan dijadikan sebagai kawasan Rempang Eco-City untuk lokasi berbagai industri mulai dari pariwisata, jasa, hingga perumahan.

Namun rencana pengembangan serta pembangunan mega proyek di wilayah Pulau Rempang ini mendapat penolakan dari warga.

Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Kontribusi NU Bagi Pembangunan Negeri

Dilansir dari beberapa sumber, setidaknya kurang lebih 16 kampung adat di kawasan ini menolak daerah lokasi.

Kemudian mereka menutup akses jalan masuk sebagai bentuk penolakan kedatangan tim gabungan yang akan melakukan pengukuran tata batas hutan di Pulau Rempang.

Halaman:

Editor: Hendyka Cahya Putra Pratama

Sumber: YouTube BEDA NGGAK?

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X