Akan tetapi akhirnya para aparat tetap memaksa masuk dan menembakkan gas air mata , alhasil bentrokan antara warga dan aparat tak bisa dihindari.
Baca Juga: Benarkan Permasalahan Kulit Zaman Sekarang Disebabkan Stres? Berikut Rangkuman Datanya
Hasil dari kunjungan Presiden Jokowi ke China beberapa waktu lalu menandatangani nota kesepahaman dengan produsen kaca panel surya bernama Xinyi Group.
Kesepahaman ini terkait dengan rencana investasi perusahaan membangun pabrik di kawasan industri Rempang.
Perusahaan tersebut akan menanamkan investasi sebesar 11,6 Miliar US Dollar untuk mengembangkan ekosistem rantai, pasok industri kaca, dan industri kaca panel surya.
Baca Juga: Tau Breadcrumbing? 6 Tanda Breadcrumbing Dalam Hubungan Kamu
Sebagai bentuk solusi, Jokowi mengutus Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ke Pulau Rempang untuk memberikan penjelasan kepada warga yang protes mega proyek tersebut.
Mahfud menyebut persoalan rempang terjadi karena ada kesalahpahaman ada hal-hal yang tidak tersosialisasikan kepada publik.
Hal itu menyangkut kesepakatan antara warga dengan investor asing yaitu Xinyi Group perusahaan yang didirikan sejak 1988 berkantor Pusat di Hongkong.
Baca Juga: Tokoh Publik Herman Suherman: Suara Penyatu Kebajikan dan Inovasi
Xinyi Group merupakan perusahaan yang bergerak pada produksi kaca apung, kaca mobil, dan kaca arsitektur, dan telah memiliki jaringan di 130 negara di dunia.
Secara bertahap nantinya Xinyi Group akan membangun fasilitas pasir kuarsa atau pasir silika di kawasan Pulau Rempang.***
Artikel Terkait
Satlantas Jogja Fasilitasi Layanan SIM Bagi Puluhan Difabel
6 Alat Berat Diamankan Polda Sulawesi Tenggara Dari Pertambangan Ilegal
Pendapatan Cukai Rokok Turun 5,82% di Agustus 2023, DJBC Kemenkeu Ungkap Penyebabnya
Bangun RS Bhayangkara di Manokwari, Mabes Polri Keluarkan Anggaran Sebesar Rp.77,3 Miliar
Kebakaran di Museum Nasional Padam, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa 14 Saksi
Pasca Terbakarnya Museum Nasional, Mendikbudristek Nadiem Makarim Prioritas Selamatkan Artefak