Anak-anak biasanya disuruh bermain (ngabuburit) agar lupa meminta makan atau minum. Namun kemudian, istilah tersebut menjadi trend di kalangan muslim Indonesia.
Seiring perkembangan jaman,dikota kota besar kegiatan ini menjadi identik dengan muda mudi yang bergerombol berkumpul dipusat keramaian.
Namun tahukah anda diwilayah pedesaan Sunda,kegiatan ngabuburit ini diisi dengan berbagai kegiatan untuk yang telah berkeluarga biasanya mereka mengisi waktu dengan menganyam kerajinan tangan.
Biasanya kegiatan menganyam dilakukan masyarakat Priangan Timur,sedangkan anak anaknya akan berkumpul dilapangan memainkan berbagai macam permaianan tradisional.
Diwilayah perkampungan kegiatan ngabuburit diisi dengan berbagai macam kegiatan positif, setelah puas bermain biasanya para orang tua akan menyuruh anak anak untuk segera pergi ke surau menunggu adzan magrib sambil mengaji.
Baca Juga: Muhammadiyah Menetapkan Awal Puasa Ramadhan 2022 Jatuh Pada 2 April
Ngabuburit merupakan kearifan lokal yang telah berkembang sedemikian rupa,menembus ruang dan waktu.
Bahkan untuk saat ini bisa dikatakan ada pergeseran makna ketika para pelaku ngabuburit diperkotaan terutama kaum muda mudi. Menggunakan kegiatan menunggu adzan magrib ini dengan melakukan kegiatan negatif misalnya balapan liar yang mengganggu lalu lintas ataupun berduaan dengan pasangan bukan muhrim.***
Artikel Terkait
Unik, Sambut Ramadhan Warga Adat Miduana Gelar Kuramasan Di Sungai Cipandak
Eksplorasi Wisata Minat Khusus di Tebing Alam
Tradisi Luhur Dalam Pembuatan Kecap Asli Majalengka
Memuaskan Dahaga Berpetualang di Cilopang Garut