kesehatan

Waspada Serangan Asma: Dapat Berakibat Fatal Jika Tidak Segera Ditangani

Minggu, 27 Juli 2025 | 18:30 WIB

BisnisBandung.com – Banyak penderita asma meninggal dunia karena tidak sempat mendapatkan penanganan medis yang tepat waktu di rumah sakit. Hal ini perlu menjadi perhatian serius, sebab setiap serangan asma memiliki potensi mengancam jiwa.

Gejala khas asma meliputi mengi, rasa sesak di dada, batuk, dan kesulitan bernapas. Sebagian besar penderita asma pernah mengalami kesulitan bernapas, namun pada kondisi yang memburuk, gejala tersebut bisa terjadi lebih sering dan intens.

Serangan asma biasanya berkembang secara bertahap, memburuk dalam hitungan hari hingga minggu. Dalam situasi tertentu, serangan asma berat dapat menyebabkan hipoksemia (penurunan kadar oksigen dalam darah), hiperkarbia (peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah), hingga gagal napas atau kondisi yang dikenal sebagai status asmatikus.

Baca Juga: Gaji Naik Dua Kali Lipat, Tapi Pekerja Makin Miskin?! di Jakarta Ternyata Cuma Setara 2,8 Gram Emas di 2025, Ini Solusinya Biar Nggak Tertipu Angka!

Kondisi ini termasuk gawat darurat medis yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara drastis, biasanya setelah infeksi saluran napas. Saat serangan terjadi, saluran napas bisa tersumbat total, menyebabkan perubahan konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah.

Gejala berat yang dapat diamati antara lain: penderita tampak terengah-engah, kesadaran menurun, kejang, henti jantung, bahkan hingga meninggal dunia.

Faktor Risiko Kematian Akibat Serangan Asma

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, sekitar 80–85% penderita asma yang meninggal mengalami perburukan gejala dalam rentang waktu 12 jam hingga beberapa minggu sebelum kematian. Padahal, banyak dari mereka sebenarnya bisa mengenali tanda-tanda tersebut dan mencari pertolongan medis sebelum kondisi memburuk menjadi status asmatikus.

Berikut ini adalah sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kematian akibat serangan asma:

  • Riwayat serangan asma berat sebelumnya

  • Asma tidak terkontrol (frekuensi sesak napas meningkat, sering terbangun malam hari, dan sering membutuhkan obat pereda/reliever)

  • Pernah mengalami status asmatikus dan memerlukan perawatan di ICU

  • Riwayat rawat inap dua kali atau lebih karena asma, atau kunjungan ke UGD lebih dari tiga kali

  • Mengonsumsi dua atau lebih kemasan bronkodilator kerja pendek (misalnya albuterol) dalam satu bulan

  • Tidak mengetahui pemicu serangan asma

  • Penggunaan narkoba atau obat terlarang

Halaman:

Tags

Terkini

Lakukan Grrounding Untuk Mengatasi Cemas Dan Panik

Senin, 8 Desember 2025 | 14:00 WIB

Ragam Diet Yang Jadi Tren di 2025

Rabu, 10 September 2025 | 19:30 WIB

Mari Mengenal Ragam Terapi Psikologis

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:30 WIB