Bisnisbandung.com - Sindrom patah hati adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala serupa dengan serangan jantung, meskipun jantungnya sebenarnya tidak mengalami kerusakan organik yang jelas seperti penyumbatan pembuluh darah.
Kondisi ini dapat memunculkan gejala seperti nyeri dada, jantung berdebar, atau bahkan edema paru pada kasus yang lebih parah.
Adapun beberapa gejala yang akan dirasakan bagi mereka yang terkena sindrom patah hati, sebagai berikut:
Baca Juga: Jangan Sembarang Makan! 4 Jenis Ikan Ini Cukup Berbahaya Namun Banyak yang Tidak Tahu
- Nyeri Dada dan Ketidaknyamanan
Gejala awal seringkali mirip dengan sindrom koroner akut, seperti nyeri retrosternal yang parah atau tekanan di area dada.
- Gejala Fisik Lainnya
Selain nyeri dada, bisa juga terjadi jantung berdebar-debar, sinkop (pingsan), atau gejala lain seperti edema paru pada kasus yang lebih parah.
Baca Juga: 4 Manfaat Makan Ikan, Penting Banget untuk Menjaga Kesehatan dari Berbagai Penyakit yang Mematikan
- Pemicu Gejala
Beberapa faktor yang dapat memicu sindrom patah hati termasuk stres emosional seperti kematian orang terdekat, atau stres fisik seperti penyakit serius atau pemulihan dari anestesi umum.
Faktor Pemicu Sindrom Patah Hati stress secara emosional maupun fisik misalnya, kematian atau cedera kerabat, pertengkaran hebat, atau kecelakaan yang mengganggu atau proses pemulihan setelah operasi, atau kondisi medis seperti hipertiroidisme.
Sayangnya, belum ada pengobatan standar yang terintegrasi untuk sindrom patah hati.
Baca Juga: Perbaiki Sistem Hukum, Jusuf Kalla Beri Wejangan untuk Pemerintahan Prabowo
Namun sebagian besar kasus sindrom patah hati memiliki prognosis yang baik dengan pemulihan dalam beberapa hari hingga minggu.
Meskipun serius, tingkat kematian di rumah sakit cenderung rendah. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.***