Bisnisbandung.com - Senator Andrew Bragg dari Australia, sedang menyusun RUU Cryptocurrency khususnya Stablecoin dalam pengawasan ketat.
Menurutnya RUU tersebut mengharuskan penerbit stablecoin mengungkapkan tujuan mereka kepada pemerintah.
Sementara bank-bank China yang berurusan dengan yuan digital di Australia juga akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat.
Dikutip bisnisbandung.com dari cryptopotato Jika penyusunan Andrew Bragg disetujui, maka penerbit stablecoin dan bank yang berusuan dengan yuan digital akan dalam pengawasan ketat.
Dalam pidato Forum Asosiasi Blockchain, Senator Andrew Bragg berpendapat bagi industri Cryptocurrency untuk “keluar dari bayang-bayang menuju cahaya.”
Seperti kakus keruntuhan Terra, Andrew Bragg mempresentasikan rancangan RUU Cryptocurrency yang berfokus kepada penerbit stablecoin.
Sebelum memasarkan stablecoin, penerbit harus mendapatkan lisensi khusus dari pengawas Australia.
Selain itu, perusahaan akan diminta untuk memiliki cadangan mata uang Dolar Australia dan asing sehingga klien dapat diganti jika terjadi kendala.
RUU Senator Andrew Bragg juga mengharuskan lembaga grup keuangan China yang beroperasi di Australia agar secepatnya melaporkan transaksi yuan digital ke bank sentral.
Standar pertukaran mata uang Cryptocurrency di Australia juga akan dicabut. Exchange harus memastikan transparansi aktivitas pelanggan, memisahkan dana pelanggan, dan mengutamkan keamanan siber.
Baca Juga: Mau Hidup Enak Menjadi Full-time Investor? Anda Perlu Mempersiapkan Hal-Hal ini
Iklan Cryptocurrency Harus Dibatasi juga
Selama beberapa bulan terakhir, Perusahaan atau bursa Cryptocurrency telah mengiklankan produknya di acara olahraga atau di tempat umum.
Contohnya di pertandingan Super Bowl yang menampilkan CryptoCom, Coinbase , dan banyak lainnya terlihat di sekitar stadion.
Artikel Terkait
Burn Rate Crypto Shiba Inu (SHIB) Melonjak 3000 persen, Harga Siap Meroket?
Pasar Crypto dan Saham Mengalami Penurunan Signifikan, Investor Menanti Pengumuman Suku Bunga The Fed
Harga Crypto Ethereum (ETH) Turun Hingga Menembus 1.500 USD, lebih dari $150 juta dilikuidasi dalam 24 jam