Bisnisbandung.com - Bank of Japan (BoJ) menyimpulkan secara teknis bagi pemerintah untuk tidak merilis mata uang digital bank sentral (CBDC) saat ini.
Menurut Bank of Japan, mayoritas wagra Jepang tidak peduli dengan CBDC.
Dikarenakan wagra Jepang sudah memiliki akses yang luas dalam layanan perbankan internet dan alat pembayaran digital.
Baca Juga: Ripple Telah Dipilih Untuk Solusi CBDC Dalam Presidensi G20 TechSprint CBDC 2022
Dengan layanan yang murah dan efisien, layanan pembayaran tersebut memberikan keuntungan kepada penggunanya.
Seperti bank sentral lainnya, Bank of Japan mulai menyusun gagasan CBDC yang mendukung Yen pada tahun 2021. dan tahap CBDC kedua pengujian proyek dimulai pada bulan April.
Terlepas kehadiran CBDC, mayoritas penduduk Jepang lebih mendominasi uang tunai, terutama di kalangan demografis Jepang.
Dalam laporan Bank of Japan, Penerbitan uang tunai lebih tinggi di Jepang.
Baca Juga: Peluncuran Mata Uang Digital oleh RBI Bank Sentral India Akan Mengadopsi Pendekatan Berjenjang
Terhitung sekitar 20% dari produk domestik bruto penduduk Jepang.
Saat ini Peredaran uang tunai Jepang meningkat karena suku bunga simpanan ritel rendah yang sudah berlangsung.
Akibatnya, uang tunai telah menjadi alternatif nyata untuk simpanan bank.
Hal tersebut menjadi pendorong utama di balik tren penimbunan uang tunai di Jepang.***
Artikel Terkait
3 Uang Digital Termahal Selain Bitcoin