Ripple Telah Dipilih Untuk Solusi CBDC Dalam Presidensi G20 TechSprint CBDC 2022

- Jumat, 15 Juli 2022 | 21:39 WIB
Ripple menjadi peran penting dalam tantangan G20 terutama berfokus pada CBDC. (pixabay)
Ripple menjadi peran penting dalam tantangan G20 terutama berfokus pada CBDC. (pixabay)



Bisnisbandung.com - Presidensi G20 TechSprint CBDC telah mengumumkan finalis yang terpilih, dan Ripple ikut terpilih sebagai salah satunya.

Bank for International Settlements (BIS) dan Bank Indonesia, di bawah Presidensi G20 Indonesia, hari ini mengumumkan finalis terpilih untuk Presidensi G20 TechSprint pada mata uang digital bank sentral (CBDCs).

Dalam akun twitter Ripple, sangat senang dapat terpilih di Presidensi G20 TechSprint, dalam mengasi solusi CBDC dan memajukan inklusi keuangan, dan rintangan untuk mengadopsinya.

Baca Juga: Ripple Labs Membuka Hub Crypto di Toronto, Kanada, Dengan Memperluas Teknologi dan Merekrut 50 Programmer

Diluncurkan pada bulan April, BIS dan Bank Indonesia menerbitkan tiga tantangan operasional diantaranya termasuk inovator, pengusaha, pengembang.

Isu utama dalam tantangan tersebut adalah mengembangkan solusi untuk mendistribusikan dan mentransfer CBDC.

Pembahasan tersebut meliputi membantu meningkatkan inklusi keuangan, interoperabilitas, dan sistem pembayaran yang lebih baik.

Tim yang terpilih mempresentasikan ide kepada Bank Indonesia, BIS, dan para ahli dari bank sentral di seluruh dunia.

Selain itu, mereka mengikuti CBDC Masterclass untuk mempelajari beberapa proyek CBDC yang dilakukan di BIS Innovation Hub.

Rippel dan Tim-tim yang terpilih memiliki waktu hingga 31 Agustus untuk menyelesaikan prototipenya, kemudian akan dievaluasi oleh panel ahli independen.

Kepala Pusat Inovasi BIS Ross Leckow, mengungkapkan CBDC telah menarik minat yang kuat dari bank sentral di seluruh dunia.

Baca Juga: CEO Ripple Brad Garlinghouse Bertemu dengan Perdana Menteri Georgia Untuk Membahas Adopsi Blockchain

“Proposal dari finalis menawarkan solusi teknologi yang unik dan inovatif yang memungkinkan CBDC untuk diadopsi secara luas.”

“Ini menyoroti peran TechSprint G20 dalam menyatukan inovator dan bank sentral dan regulator Kami berharap dapat melihat solusi yang dikembangkan sepenuhnya," ucapnya.

Juda Agung, Deputi Gubernur Bank Indonesia mengatakan “Sementara kebutuhan untuk mengeksplorasi CBDC sangat tinggi bagi bank sentral, pilihan desain masih belum terselesaikan.”

Halaman:

Editor: Us Tiarsa

Sumber: Siaran pers BIS

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X