Bisnis Bandung - Departemen Keuangan Inggris telah menegaskan komitmennya untuk mengatur Cryptocurrency stablecoin setelah runtuhnya Terra usd (UST) dan Terra (LUNA). "Ini akan menciptakan kondisi bagi emiten dan penyedia layanan untuk beroperasi dan tumbuh di Inggris, sambil memastikan stabilitas keuangan dan standar peraturan yang tinggi," kata juru bicara HM Treasury seperti dikutip dari Bitcoin.com.
Jatuhnya pasar Cryptocurrency telah mendorong HM Treasury, Departemen Keuangan Inggris, berencana untuk mengatur Cryptocurrency khususnya stablecoin sesuai laporan The Telegraph pada sabtu 14 Mei 2022.
Seperti diketahui algoritma Cryptocurrency Terra stablecoin Terra usd (UST) mengalami kehilangan pasaknya terhadap dolar AS dan Terra (LUNA) jatuh mendekati nol.
"Undang-undang untuk mengatur Cryptocurrency stablecoin, yang digunakan sebagai alat pembayaran, akan menjadi bagian dari RUU Jasa Keuangan dan Pasar yang diumumkan dalam Pidato Ratu." kata seorang juru bicara HM Treasury Departemen Keuangan Inggris.
"Ini akan menciptakan kondisi bagi emiten dan penyedia layanan untuk beroperasi dan tumbuh di Inggris, sambil memastikan stabilitas keuangan dan standar peraturan yang tinggi sehingga teknologi baru ini dapat digunakan dengan andal dan aman,” tambah juru bicara itu.
Seperti diketahui sebelumnya Pangeran Charles menyampaikan Pidato Ratu pada minggu lalu dengan menguraikan agenda legislatif pemerintah Inggris untuk tahun parlemen berikutnya. Dua dari tagihan yang diajukan secara khusus menyebutkan aset Cryptocurrency.
Pemerintah Inggris telah meluncurkan detail rencana pada bulan April lalu untuk menjadikan negara itu ramah terhadap Cryptocurrency dan sebagai pusat Cryptocurrency global.
Rencana tersebut termasuk membangun kerangka peraturan dinamis untuk Cryptocurrency, mengatur stablecoin, dan bekerja dengan Royal Mint untuk membuat token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) yang akan diluncurkan pada musim panas ini.
Baca Juga: Mengenal Cryptocurrency Terra Luna yang Turun lebih dari 90% dalam 2 hari
Rishi Sunak, kanselir keuangan Inggris, mengatakan rencana itu akan "memastikan industri jasa keuangan Inggris selalu berada di garis depan teknologi dan inovasi."
Namun Departemen keuangan Inggris tidak memasukan Cryptoccurrency stablecoin algoritmic seperti Terra pada rencana tersebut.
Hal ini disebabkan kurang handalnya stablecoin algoritmic seperti yang terjadi pada kejatuhan Terra.***
Artikel Terkait
Hari Pertama Bursa Efek Indonesia Buka Setelah Libur Panjang, IHSG turun 4,42% Saham Ini Malah Naik 34%
Market Cryptocurrency Reset Ulang, Analisis Waktu Yang Tepat Cicil Bitcoin dan Ethereum
El Salvador Membeli 500 Bitcoin ditengah Penurunan Harga Cryptoccurenty saat ini
Bursa Saham Hari Ini IHSG Masih Terkoreksi, UNVR Jadi Top Net Buy Asing
Terra Luna Kehilangan Reputasi Rumor Stablecoin UST, Anchor TVL Tergelincir 43% Dalam Satu Hari
TOP 10 Proyek Cryptocurrency dengan Social Signal Tertinggi di Polygon