Bisnis Bandung - Stablecoin Terrausd (UST) kehilangan keseimbanganya dengan dolar AS, turun ke level terendah sepanjang masa $0,66 per unit Pada hari Senin, 9 Mei 2022.
Stablecoin UST telah menjadi salah satu diskusi paling menarik di komunitas crypto selama 24 jam terakhir.
Banyak pemengang UST cemas, bila UST gagal pulih ke harga $1 per unit.
Namun, pada Selasa pagi, stablecoin UST telah berhasil naik kembali ke $0,934 per unit.
Dampak penurunan harga UST, beberapa jaringan Terra Luna juga mengalami penurunan hingga 43,6% 24 jam terakhir.
Co-founder Terra Luna Do Kwon mengatakan kepada public bahwa untuk memulihkan Stablecoin UST membutuhkan banyak modal.
Baca Juga: Market Cryptocurrency Reset Ulang, Analisis Waktu Yang Tepat Cicil Bitcoin dan Ethereum
Tim Terra Luna akan mengkosongkan cadangan dompet bitcoin Luna Foundation Guard (LFG) yang pernah menampung sekitar 70.736,37 BTC.
Saat ini, tidak ada bitcoin dalam dompet cadangan Tera Luna karena telah di kosongkan.
Untuk cadangan dompet Ethereum, Tera Luna masih menyimpan $143 juta pada 3 Mei. dompet tersebut masih menampung $135,58 di dalam Ethereum dan beberapa token ERC20.
Sementara Luna Foundation Guard dan Do Kwon mengatakan bahwa $1,5 miliar dalam bitcoin dan UST akan dipinjamkan kepada pemegang pasar.
Dikutip dari Bitcoin.com bahwa komunitas kripto menduga, rumor penurunan harga UST disebabkan ada keterkaitan dengan jasa keuangan Citadel.
Namun, seseorang dari perusahaan tersebut, menyebutkan Citadel tidak memperdagangkan stablecoin.
Meurut Larry Cermak kepala penelitian blockcrypto, UST dirumorkan adanya desas-desus yang menyebar tentang Jump, Alameda, dll. menyediakan $2 miliar lagi untuk menalangi UST.
Artikel Terkait
IMF Melaporkan Adopsi Cryptocurrency Bitcoin di Republik Afrika Tengah Menimbulkan Risiko
Perbandingan Rasio Dividen terhadap Harga Saham 8 Emiten di Cum Date Dividen Minggu ini ke Investor di BEI
Hari Pertama Bursa Efek Indonesia Buka Setelah Libur Panjang, IHSG turun 4,42% Saham Ini Malah Naik 34%
Bursa Saham Hari Ini IHSG Masih Terkoreksi, UNVR Jadi Top Net Buy Asing