Peningkatan jumlah pekerja tetap, menurut Margo, sejalan dengan terus menguatnya perekonomian Indonesia. Sebagai informasi, yang dimaksud pekerja penuh waktu adalah mereka yang bekerja minimal 35 jam seminggu, sedangkan pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bekerja. bersedia menerima pekerjaan lain.
Baca Juga: Cara mengatasi resesi 2023, Berikut 4 Hal Yang Perlu Anda Lakukan Sebelum Tahun Baru 2023
Sedangkan setengah menganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan.
Seiring dengan bertambahnya angkatan kerja, Margo mengungkapkan angkatan kerja juga tercatat bertambah sebanyak 3,57 juta orang menjadi 143,72 juta orang per Agustus 2022.
Selain itu, terjadi penurunan angkatan kerja non angkatan kerja dari 860 ribu orang menjadi 65,7 juta orang, sehingga penduduk usia kerja secara keseluruhan bertambah 2,71 juta orang menjadi 209,42 juta orang.
Baca Juga: Gedung Putih Tidak Mempersiapkan Resesi, Kepala Staf Mengatakan Ekonomi Amerika Serikat Kuat
Mencermati lebih lanjut laporan BPS tersebut, disebutkan bahwa struktur spasial perekonomian Indonesia triwulan III tahun 2022 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 56,3 persen.
“Kontributor ekonomi Pulau Jawa berasal dari DKI Jakarta dengan porsi 1,65 persen. Sektor yang menyumbang pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta adalah perdagangan, informasi dan komunikasi,” jelas Margo.
Jika dirinci peran provinsi lain di Pulau Jawa, yakni Jawa Timur 1,43 persen, Jawa Barat 1,39 persen, Jawa Tengah 0,8 persen, Banten 0,4 persen, dan DI Yogyakarta 0,09 persen.
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera mencapai 4,71 persen. Sumatera memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 22 persen.
Baca Juga: Resesi Global Pengaruhi Perkembangan Crypto?
Provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap Pulau Sumatera adalah Sumatera Utara dengan porsi 1,14 persen.
Provinsi lain yang memberikan kontribusi adalah Riau (0,99 persen), Sumatera Selatan (0,74 persen), Kepulauan Riau (0,44 persen), Lampung (0,42 persen), Jambi (0,34 persen), Sumatera Barat (0,33 persen), Aceh (0,12) Bangka Belitung Kepulauan (0,10 persen), dan Bengkulu (0,09 persen).
Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan mencapai 5,67 persen dengan pangsa 9,42 persen terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2022. Dengan pangsa tertinggi provinsi Kalimantan Timur (2,77 persen).
Sumber pertumbuhan utama di Provinsi Kalimantan Timur adalah industri pengolahan, pertambangan dan penggalian. Pangsa dari provinsi lain di Pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Barat (0,97 persen).(Ridwan Hilmy)***