Bisnis Bandung - Perkembangan terkait salah satu perusahaan Crypto bermasalah yakni Celsius kembali mencuat.
Dikabarkan CEO perusahaan, Alex Mashinsky mengontrol skema perdagangan ruang Crypto perusahaan sebelum Celsius alami kebangkrutan.
Dikutip bisnisbandung.com dari news.bitcoin.com (17/8/2022), Diduga jika CEO perusahaan melakukan taruhan buruk bagi perusahaan Crypto miliknya.
Financial Times (FT) melaporkan tentang pemberi pinjaman Crypto yang diperangi dan bangkrut, Celsius dan CEO perusahaan.
Laporan FT yang mengutip orang-orang yang mengetahui situasi tersebut menjelaskan bahwa beberapa bulan sebelum perusahaan mengajukan perlindungan kebangkrutan, Mashinsky "mengambil alih strategi perdagangan Celsius."
Diduga, pendiri dan CEO Celsius membuat sejumlah taruhan buruk dengan sejumlah besar bitcoin ( BTC ) dan aset lainnya.
"Dia memerintahkan para pedagang untuk secara besar-besaran menukar buku itu dari informasi yang buruk," kata salah satu orang yang dikutip dalam laporan tersebut.
"Dia menghabiskan sebagian besar bitcoin,” tambah sumber anonim itu.
Namun, orang lain yang dikutip FT dalam laporan tersebut, menjelaskan bahwa perspektif CEO Celsius mungkin telah dikatakan dengan keras, tetapi individu tersebut bersikeras “[Mashinsky] tidak menjalankan meja perdagangan.”
Baca Juga: Wagros Turut Mendistribusikan Minyakita di Kota Bandung
Terlepas dari pendapat yang bertentangan dari individu tersebut, orang-orang yang akrab dengan masalah tersebut berbicara di bawah anonimitas, mengatakan kepada FT bahwa Mashinsky berulang kali "berbenturan" dengan mantan CIO perusahaan. Ketegangan mengaduk Mashinsky yang diduga melibatkan dirinya dalam perdagangan Celsius tertentu.
"Dia memiliki keyakinan tinggi tentang seberapa buruk pasar bisa bergerak ke selatan,” kata sumber anonim lainnya dalam laporan yang diterbitkan pada 16 Agustus.
"Dia ingin kita mulai mengurangi risiko bagaimanapun Celsius bisa,” tambah orang itu.
Tuduhan seputar Mashinsky mengikuti pelanggan perusahaan pinjaman Crypto menulis surat ke pengadilan kebangkrutan, dan memohon kepada pihak berwenang untuk mendapatkan kembali dana mereka.