Bisnisbandung.com- Investor sering kali mengalami berbagai kecemasan saat melakukan investasi saham karena tingginya level ketidakpastian dan risiko di pasar saham.
Meskipun tidak dirancang untuk diterapkan pada investasi saham, ternyata filosofi stoikisme dapat berguna bagi investor untuk menghadapi dunia pasar saham.
Dalam filosofi stoikisme diajarkan seseorang perlu hidup dengan menggunakan nalar agar tidak mengambil keputusan dengan penuh emosi.
Konsep ini tentu sangat diperlukan untuk mengahadapi volatilitas pasar saham yang ekstrim yang dapat memicu kondisi “fear” dan “greed” yang berlebihan.
Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Berencana Menerapkan Pajak Pada Industri Penambangan Crypto
Investor saham perlu berpikir rasional agar tidak ikut-ikutan bertindak gegabah dan melakukan “panic sell” ataupun “panic buy”.
Stoikisme juga mengajarkan agar seseorang hanya fokus pada hal yang dapat dikendalikan.
Hal serupa ternyata sudah sejak lama dilakukan oleh salah satu investor sukses Indonesia, Lo Kheng Hong.
Menurut Lo Kheng Hong kita tidak akan pernah tahu kapan harga saham akan turun atau kapan market crash akan terjadi.
Baca Juga: Ekonom Peter Schiff Memperingatkan Stagflasi dalam Ekonomi AS, Simak Prediksinya
Sehingga dirinya tidak memiliki hutang sama sekali agar tetap bisa bertahan hidup dengan nyaman sebagai investor saham walaupun terjadi market crash atau harga saham turun signifikan.
Hal ini juga sejalan dengan konsep “premeditatio malorum” dalam ajaran stoikisme yaitu membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
Melakukan investasi pada instrumen saham memiliki risiko yang tinggi sehingga investor perlu mengantisipasi hal terburuk yang bisa terjadi.
Pada kondisi bull market atau ketika pasar saham mengalami kenaikan yang berkepanjangan, seorang investor bisa saja terlalu optimis hingga rela berhutang untuk membeli saham tertentu.
Baca Juga: Pendapatan PT Elnusa Tbk (ELSA) Tumbuh 28,53% yoy Sepanjang Tiga Bulan Pertama 2023