Bisnisbanudung.com - Dedolarisasi semakin populer diwacanakan berbagai negara sejak BRICS membahasnya beberapa minggu lalu.
Rusia, salah satu negara yang tergabung dalam BRICS terus melakukan tindak lanjut tentang dedolarisasi yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
"Kesepakatan tentang Mata Uang BRICS Bisa Dicapai pada 2023", Kata Pejabat Rusia
Anatoly Aksakov, Ketua Komite Duma Negara di Pasar Keuangan, membahas mata uang BRICS dan tren de-dolarisasi pada hari Rabu di pusat pers Koran Parlemen, terbitan Majelis Federal Federasi Rusia.
Baca Juga: Suriah Mendesak BRICS untuk Memimpin Dedolarisasi, Adopsi Yuan Menjadi Opsi
Aksakov mengharapkan pangsa dolar AS dalam perdagangan internasional menurun, mencatat bahwa orang Amerika yang terus menghancurkan nilai dolar dengan tangan mereka sendiri menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa USD digunakan untuk tujuan politik.
"Dengan menghubungkan ekonomi dan mata uangnya dengan politik, AS secara praktis merusak fondasi dominasinya. Saya yakin pangsa dolar dalam perdagangan dunia akan terus menurun." kata Aksakov.
Pejabat Rusia menambahkan bahwa sekarang ada pencarian untuk beberapa jenis mata uang kolektif, menekankan bahwa diskusi tentang topik ini sudah menjadi agenda negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Baca Juga: Ikatan Batin Ajaib: Rahasia Cinta Sejati yang Mengalahkan Jarak dan Waktu!
Aksakov lebih lanjut menyatakan bahwa sementara negosiasi berada pada tahap awal, kesepakatan dapat dicapai pada tahun 2023.
Negara-negara BRICS telah meningkatkan upaya de-dolarisasi mereka dan saat ini bekerja untuk menciptakan mata uang bersama yang akan mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS.
Wakil Ketua Duma Negara Bagian Alexander Babakov mengatakan bulan lalu bahwa mata uang BRICS diperkirakan akan dibahas pada pertemuan puncak para pemimpin berikutnya pada bulan Agustus.
Blok ekonomi juga mendorong untuk memperluas pengaruh globalnya. Seorang pejabat Rusia mengatakan minggu ini bahwa Rusia secara aktif mendiskusikan perluasan BRICS dengan negara-negara anggota.
Sejauh ini, 19 negara telah mendaftar untuk bergabung dengan grup tersebut atau telah menyatakan minat untuk bergabung.