Bank Indonesia tampaknya memilih untuk menjaga stabilitas jangka pendek dengan mempertahankan suku bunga, meskipun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah volatilitas yang lebih besar di pasar modal dan obligasi.
Jika suku bunga diturunkan saat tekanan terhadap rupiah masih tinggi, maka risiko arus modal keluar semakin besar, yang dapat memperburuk kondisi perekonomian nasional.***
Baca Juga: Warga Jawa Barat Dapat Angin Segar, Gubernur Dedi Mulyadi: Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan