investasi

Amerika Makin Agresif, Sri Mulyani: Prabowo Siapkan Jurus Lindungi Ekonomi RI

Senin, 17 Maret 2025 | 19:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Prabowo Subianto (dok instagram Sri Mulyani)

Kanada pun ikut menerapkan tarif 25% untuk produk AS.

Kondisi ini memicu ketegangan ekonomi global dengan risiko inflasi, resesi, bahkan stagflasi.

Sri Mulyani mengingatkan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat ke-15 negara yang mencatat surplus perdagangan terhadap AS.

Ini menjadikan Indonesia berpotensi jadi target kebijakan tarif tinggi berikutnya dari Negeri Paman Sam.

"Kalau kita lihat, negara-negara dengan surplus besar seperti Tiongkok, Meksiko, Vietnam sudah jadi sasaran. Indonesia juga harus waspada karena masuk dalam daftar negara surplus yang bisa terkena imbas," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Respons Geram Jokowi Dinilai Hasil Komunikasi Tidak Langsung, Hensat: Bisa Saja ada Gangguan

Menghadapi kondisi ini Presiden Prabowo memberikan arahan tegas.

Indonesia harus memperkuat ketahanan ekonomi, memperluas pasar ekspor non-tradisional serta mempersiapkan strategi agar tidak tergantung pada kekuatan ekonomi besar seperti Amerika Serikat.

"Blok alternatif seperti ASEAN, BRICS, menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih berimbang," ujar Sri Mulyani.

Situasi ketidakpastian ini menurutnya membuat semua negara kini berhitung ulang soal investasi, relokasi industri, hingga rantai pasok global.

Baca Juga: Singgung PDIP, Jokowi Mania: Utusan Misterius Itu Ibarat Dokumen Rusia, Penuh Teka Teki!

"Konsep friend-shoring atau kerja sama dengan negara sahabat kini sudah tak bisa jadi jaminan. Bahkan Amerika dan Kanada saja sudah saling serang dengan tarif tinggi," tambahnya.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan global dan memastikan Indonesia tetap aman di tengah 'war game' ekonomi dunia yang kian panas.***

Halaman:

Tags

Terkini