Binance Kembali Meluncur di Jepang, Ini Daftar 34 Crypto yang Diperdagangkan

Bisnisbandung.com - Binance yang merupakan perusahaan pertukaran crypto terbesar di dunia saat ini sedang bersiap untuk kembali masuk ke pasar Jepang.

Sebelumnya Binance sempat keluar dari Jepang pada tahun 2018 setelah gagal memenuhi tuntuan regulasi dari pemerintah Jepang.

Binance rencananya akan meluncurkan Binance Japan dengan 34 token crypto terdaftar seperti dikutip dari crypto outlet CRYPTO COINPOST.

Pada 1 Agustus, perusahaan berbagi rincian tentang layanan yang akan disediakannya akhir bulan ini.

Baca Juga: Tips Belajar Efektif Dengan metode SKS (Sistem Kebut Semalam) Ternyata Bisa Jadi Solusi.

Penawaran awal akan mencakup crypto Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Bitcoin Cash (BCH), serta XRP.

Laporan tersebut juga menyebut Token Build and Build (BNB) Binance akan diperdagangkan di pasar Jepang.

Jumlah cryptocurrency yang dijanjikan melebihi yang diperdagangkan pada pesaing domestik utama platform seperti Bitbank (30), GMO Coin (26), dan Coincheck (22), yang akan menjadikan Binance Jepang pertukaran teratas negara dengan koin digital yang didukung.

Platform Jepang Binance akan memulai operasi dengan perdagangan spot dan tidak akan menawarkan perdagangan leverage saat peluncuran.

Baca Juga: Pelatih Persib, Bojan Hodak Pimpin Latihan Pemulihan Usai Lawan Bali United

Untuk memberikan yang terakhir, perusahaan perlu terlebih dahulu mendapatkan lisensi “bisnis instrumen keuangan tipe 1 yang dilengkapi dengan persyaratan ketat.

Token keuangan terdesentralisasi (DEFI) dan Web3 juga dimasukkan dan Binance Jepang akan mempertimbangkan daftar di token masa depan yang saat ini tidak didukung oleh pertukaran domestik lainnya.

Ini juga akan memberikan akses ke penghasilan sederhana, akun deposito crypto, dan Binance NFT Marketplace.

Dalam alamat video ke konferensi webx di Tokyo minggu lalu, pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) mengatakan bahwa pertukaran itu akan menawarkan layanan penuh di Jepang melalui platform baru setelah mengumumkan sebelumnya bahwa mereka menghentikan layanan untuk pelanggan Jepang di platform globalnya.