YLKI Angkat Bicara Kenaikan Biaya Layanan QRIS 0,3 Persen, Pelaku Usaha Atau konsumen Yang Dirugikan?

photo author
- Selasa, 11 Juli 2023 | 06:30 WIB
Kenaikan 0,3 % tidak banyak tapi mengganjal di pelaku usaha atau di konsumen (dok  Instagram bank indonesia)
Kenaikan 0,3 % tidak banyak tapi mengganjal di pelaku usaha atau di konsumen (dok Instagram bank indonesia)

Bisnisbandung.com-Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti peningkatan biaya ongkos layanan QRIS sebesar 0,3 %. Hal tersebut memperberat pelaku usaha dan konsumen.

"Kenaikan sebesar 0,3 % tidak banyak. Tapi sudah pasti jadi hal yang mengganjal di pelaku usaha atau di konsumen," kata Pengurus harian YLKI, Agus Suyatno.

Agus mempertanyakan peraturan peningkatan biaya layanan itu dari 0 % jadi 0,3 %. Hal tersebut karena akumulasi peningkatan itu akan diterapkan oleh Merchant atau pedagang dengan menaikan harga produknya.

Baca Juga: Terkuak !! Inilah 5 rahasia Makeup ala Artis Korea yang terlihat 10 tahun awet muda

"Jika penerapan ini sebenarnya dikenai pada Merchant tidak pada konsumen. Tapi siapa yang hendak mengatur jika Merhant itu tidak membebankan biaya itu ke konsumen," katanya.

Menurut dia, dalam ketetapan Bank Indonesia (BI) mengatakan pelaku usaha jangan memberatkan biaya layanan itu ke konsumen. Konsumen dapat lapor ke BI.

"Tapi ditanggung di harga produknya, konsumen kan tidak paham seperti membebankan dari Rp10 ribu jadi Rp10.500, ini kan konsumen tidak paham," katanya.

Bank Indonesia (BI) sudah memutuskan biaya baru "merchant potongan harga rate" (MDR) untuk layanan QRIS untuk usaha mikro sebesar 0,3 % dari awalannya 0 % berlaku mulai 1 Juli 2023.

Yang ditanggung ke pedagang oleh penyedia jasa pembayaran (PJP) dan jangan kenakan biaya tambahan ke pembayaran yang sudah dilakukan pemakai QRIS.

Baca Juga: Waspada! Cobaan yang Sering Datang Sebelum Menikah

Awalnya, Sabtu (8/7), Bank Indonesia mengatakan selama ini telah 26 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengaplikasikan pembayaran memakai QRIS (QR Code Indonesia Standard).

"Sasaran untuk tahun ini sekitar 45 juta pemakai QRIS. Saat ini telah terwujud 36 juta, salah satunya 'merchant' (UMKM) telah 26 juta yang gabung," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Prumanto Joewono.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Sumber: rri.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X