Keberhasilan Bertani di Kota Bersama BRI: Cerita Mrican Caturtunggal di Yogyakarta

Dari sisi sosial, ekosistem urban farming berhasil memperkuat rasa kebersamaan dan membentuk budaya gotong royong di kalangan warga.

Bonusnya, lingkungan Mrican Caturtunggal Depok pun menjadi indah dan rindang.

Nur Handayani menyatakan, “Kami mendapatkan bantuan dari BRI Peduli dengan fasilitas sarana dan prasarana, seperti peralatan bertani, tanaman, sampai media tanam.

Ini membuat urban farming di Mrican Caturtunggal Depok semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.”

BRI Peduli mengalirkan bantuan melalui BRInita atau Program BRI Bertani di Kota, dengan tujuan mengembangkan lokasi padat penduduk

Seperti Mrican Caturtunggal Depok, agar lebih baik dari segi lingkungan dan kesehatan.

Baca Juga: Pertumbuhan Debitur Baru KUR BRI Melampaui Target, Mendorong Peningkatan Kelas Pelaku UMKM

Program ini diharapkan bisa menjadikan Mrican Caturtunggal Depok sebagai kawasan edukasi dan destinasi wisata.

Ekosistem urban farming di Mrican Caturtunggal Depok terlihat lengkap sejauh mata memandang.

Ada tanaman buah, sayuran, tanaman obat keluarga atau toga,

Serta fasilitas seperti gazebo dan pagar tanaman yang memadai.

Tidak mengherankan jika ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Srikandi dengan antusias mengelola dan membudidayakan urban farming di Mrican Caturtunggal Depok.

Lebih lanjut, program BRInita memberikan edukasi tambahan kepada KWT Srikandi, seperti pelatihan memasak.

Hal ini membuat hasil panen urban farming tidak hanya dijual segar, tetapi juga diolah menjadi makanan dan katering.

Saat ini, KWT Srikandi telah memiliki 44 anggota, memungkinkan mereka menjual sayuran segar,