2. Proses pewarnaan, yaitu mencelupkan kain yang telah dilukis atau ditulis ke dalam cairan pewarna (alami dan sintesis)
3. Proses pelorodan.
Tujuannya menghilangkan lilin secara keseluruhan pada akhir proses pembuatan batik. Kain yang sudah dibatik direndam terlebih dahulu, kemudian dimasukkan dalam air mendidih yang sudah diberi obat (waterglass atau soda abu). Setelah itu, kain batik dikeringkan dengan cara diangin-angin.
Baca Juga: Tanaman Kaktus Hias Mini Percantik Ruangan
4. Proses pencucian, dengan merendam kain yang sudah dilorodkan tadi mengunakan air dingin.
5. Penjemuran (bisa 1 jam, sehari, atau berhari-hari, tergantung cuaca).
Para pelancong sangat antusias melihat langsung proses pembuatan batik ini,bahkan pada masa liburan,para pelancong ini bisa sampai puluhan orang. Para pengrajin optimis bahwa batik Garutan akan mencapai masa kejayaannya dalam waktu dekat.
Selain memasarkan melalui metode konvensional para pengrajin batik Garutan saat ini telah melek teknologi, mereka memanfaatkan sosial media serta internet untuk memasarkan produknya. Dengan metode pemasaran ini maka produk produk mereka bisa di pasarkan keluar Garut dengan cepat.***
Artikel Terkait
Pemkot Bandung Dorong Pelaku Ekraf Tumbuh di 2022
Industri Kemasan Diyakini Terus Bertumbuh
LSF Indonesia : Film Harus Menjadi Strategi Budaya
KPID Jabar Imbau Lembaga Penyiaran di Jawa Barat Perhatikan Klasifikasi Usia dalam Penayangan Film
Tanaman Kaktus Hias Mini Percantik Ruangan