Bisnis Bandung - Pemilik usaha kerajinan tangan atau Handycraft, aksesoris dan rajutan Azwa Handycraft ini bernama Marie Darmary.
Marie Darmary mengungkapkan, usaha kerajinan tangan, aksesoris dan rajutan Azwa Handycraft bermula dari hobby sejak kecil.
"Disamping bekerja, menekuni rajut dan aksesories, diwaktu senggang terima pesanan dan mengajar. Usaha ini tidak ada kaitan dengan latar belakang pendidikan ataupun latar belakang keluarga", ungkap Marie Darmary.
Untuk memproduksi beragam kerajinan tangan, aksesoris dan rajutan, bahan - bahan yang digunakan dibeli dipasar lokal, di Bandung.
Baca Juga: Mahasiswa FEB Unsera Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah di SDN Cibonteng, Kota Serang, Banten
Bahan - bahan yang digunakan ada lokal dan import. Bahan-bahan tersebut diantaranya yakni benang nylon, katun, kulit sapi, aksesories, acrylik, kain.
Dikatakan Marie Darmary, untuk produksi tas rajut, sepatu rajut, baju rajut membutuhkan waktu sekitar 1 minggu (handmade), sedangkan untuk produksi aksesories dan lukis kain, tong dan lain - lain sekitar 3 hari.
Azwa Handycraft saat ini jumlah tenaga kerjanya yakni 3 orang.
Keunggulan produk Azwa Handycraft yakni handmade, unik, bisa sesuai pesanan dan bisa dipakai semua kalangan.
Azwa Handycraft saat ini telah mengantongi legalitas NIB dan HAKI, klaimnya.
Baca Juga: Jelang Kongres Sunda 2022, Ratusan Tokoh dan Sesepuh Sunda Gelar Pertemuan Di Bandung Barat
Produk kerajinan tangan, aksesoris dan rajutan Azwa Handycraft dijual dengan harga beragam, harga mulai dari Rp 10 .000 sampai dengan Rp 800.000.
Misalnya tas rajut tali kulit (dipesan sama Pegadaian untuk hampers dengan harga Rp 700.000/tas)
Produk Azwa Handycraft dijual di toko, workshop, pameran dan pesanan.
Untuk optimalisasi pemasaran produk menggunakan media IG, WA dan FB.