Mengapa Anda Lelah Bahkan Setelah Tidur Semalam Penuh? Ini Alasannya!

Lingkungan, kebiasaan gaya hidup, dan kesehatan mental Anda semuanya bisa menjadi alasan mengapa Anda mengalami "tidur cepat".

Apa penyebab “tidur sampah” dan cara mengatasinya?

Banyak faktor yang dapat menyebabkan tidur sampah, beberapa di antaranya lebih dapat kita kendalikan daripada yang lain. Inilah yang perlu diketahui dan apa yang dapat Anda lakukan:

1. Faktor lingkungan

Casey membuat daftar berbagai suara yang dapat membuat Anda tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam, seperti anak-anak yang terbangun, hewan peliharaan, lalu lintas, dengkuran pasangan Anda, atau teman sekamar Anda menonton televisi.

Baca Juga: Meski Tolak Permenaker 18 Tahun 2022, Apindo Jabar Beri Sinyal Positif Kenaikan Upah

Faktor lingkungan lainnya adalah yang kita rasakan, katanya, seperti terlalu panas atau terlalu dingin, tidur di kasur yang tidak nyaman, sakit fisik, sakit, dan terlalu banyak cahaya.

Aspek "perasaan" juga meluas ke emosi kita. “Saat orang cemas atau depresi, mereka sering mengalami kesulitan tidur,” tambah Eichelberger. “Hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk rendahnya harga diri, rasa bersalah, kemarahan, atau rasa putus asa secara umum.”

Cara mengatasinya : Sesuaikan apa yang Anda bisa. Contohnya bisa membeli penutup kasur yang empuk, menyalakan AC, memasang tirai anti tembus pandang , meminum obat untuk meredakan refluks asam, memastikan Anda makan cukup agar tidak terbangun dengan rasa lapar, mengenakan penutup telinga, dan meletakkan barang-barang yang membuat stres seperti pekerjaan di ruangan lain.

2. Faktor Perilaku

Variabel ini lebih dalam kendali Anda, seperti melihat ponsel atau menonton film larut malam. Menurut The Sleep Foundation, sebaiknya jauhkan ponsel Anda satu jam sebelum tidur .

“Meskipun melihat media sosial atau menonton televisi memyenangkan untuk anda, otak Anda merespons rangsangan tersebut, terlepas dari apakah Anda menyadarinya atau tidak,” kata Casey. “Hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur dengan tidak nyenyak.” (Devie Aryani).***