Bisnisbandung.com – Banyak orang tua merasa bangga jika anaknya sudah bisa membaca sejak dini. Apalagi jika si kecil sudah lancar mengeja kata demi kata sebelum masuk sekolah dasar.
Tapi hati-hati! Ternyata membaca saja tidak cukup. Anak-anak bisa saja tumbuh pintar, tapi gampang tertipu atau tidak mampu menghadapi masalah jika satu hal penting ini tidak diajarkan sejak kecil: KEBIASAAN BERTANYA.
Anak-anak yang hanya diajari membaca tanpa diajarkan bertanya, ibarat mesin fotokopi. Pintar menyalin, tapi tidak tahu makna di balik apa yang mereka baca.
Para ahli pendidikan dunia pun sepakat: kebiasaan bertanya adalah kunci melatih otak anak supaya berpikir kritis dan tidak mudah dibohongi.
Hal ini ditegaskan oleh tokoh pendidikan anak terkenal, Maria Montessori, yang pernah mengatakan:
Baca Juga: 2026: Gas Melon Hanya untuk yang “Tercatat di DTSEN”! Siap-Siap Terkejut Kalau Namamu Tak Muncul
“The greatest sign of success for a teacher… is to be able to say, ‘The children are now working as if I did not exist.’”
Montessori menekankan bahwa anak harus dididik supaya bisa mandiri, bereksplorasi, dan berani bertanya, bukan hanya menuruti perintah.
Bahaya Anak yang Pintar Membaca Tapi Tidak Suka Bertanya
Mungkin terdengar sepele, tetapi banyak kasus di mana anak-anak pintar justru mudah terjebak hoaks, perundungan, bahkan penipuan online karena tidak terbiasa berpikir kritis.
Menurut psikolog terkenal, Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelligence:
Baca Juga: IKN Terancam Dimangkrakkan, Prof. Lely Arrianie Soroti Pentingnya Legacy Berbeda untuk Prabowo
“Children who know how to manage their emotions and ask questions tend to do better academically and socially.”
Artinya, anak yang berani bertanya lebih cerdas secara akademik dan lebih hebat dalam bergaul.