bisnisbandung.com - Masa depan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi sorotan tajam, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan tempat tersebut digunakan apabila pembangunannya telah selesai.
Hal ini memunculkan berbagai spekulasi, ditambah lagi perayaan 17 Agustus yang tahun lalu dirayakan di IKN, kini akan diadakan di Jakarta.
Proyek prestisius ini dinilai memiliki potensi untuk dimangkrakkan jika tidak disertai dengan skala prioritas dan strategi komunikasi politik yang jelas dari pemerintahan baru.
Prof. Lely Arrianie, pakar komunikasi politik dari LSPR, memandang bahwa Prabowo perlu memiliki legacy kepemimpinan yang berbeda dari pendahulunya.
Baca Juga: 2026: Gas Melon Hanya untuk yang “Tercatat di DTSEN”! Siap-Siap Terkejut Kalau Namamu Tak Muncul
“Karena kalau dilanjutkan, kan memang semua harus dibangun: ada eksekutif, legislatif, semuanya harus dibangun. Dan perkiraan biaya belum tentu sama dengan yang sekarang direncanakan, karena semua akan naik misalnya, dan sebagainya,” lugasnya dilansir dari youtube CNN Indonesia.
Menurutnya, walaupun dalam masa kampanye Prabowo sempat menyatakan akan melanjutkan program-program era Jokowi, bukan berarti semua kebijakan harus diteruskan tanpa penyesuaian.
Setiap pemimpin memiliki karakteristik dan pesan politiknya sendiri yang harus dikomunikasikan kepada rakyat secara tepat.
Baca Juga: Strategi Keuangan Ala Timothy Ronald, Dari Menabung Rp1 Juta hingga Membangun Kekayaan
Dalam analisisnya, Prof. Lely menyoroti kemungkinan model pembagian ibu kota seperti di Afrika Selatan, di mana fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif dipisahkan ke tiga kota berbeda.
Ia mengusulkan model serupa diterapkan di Indonesia, sebagai solusi tengah jika IKN tidak dapat dilanjutkan sepenuhnya karena keterbatasan anggaran dan urgensi kebijakan lain.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ASN yang dipindahkan ke IKN kemungkinan besar tidak akan menetap sepenuhnya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai PNS selama puluhan tahun, ia memperkirakan bahwa efektivitas kerja di IKN akan menurun karena banyak ASN kemungkinan hanya berada di sana dari Senin hingga Jumat, lalu kembali ke Jakarta pada akhir pekan.
Hal ini berpotensi menimbulkan pemborosan anggaran dan menurunkan efisiensi birokrasi.
Baca Juga: Amien Rais Desak Persidangan Ijazah Jokowi Segera Digelar: Ini akan Tercatat Sebagai Aib
Artikel Terkait
Merebaknya Prostitusi di IKN, Edy Mulyadi Sebut Dampak dari Perencanaan yang Tak Matang
Soal Nasib IKN, Sosiolog Politik Soroti Berbagai Masalah yang Terus Bermunculan
IKN Kota Hantu! Amien Rais Desak Prabowo Stop Semua Warisan Jokowi
Polri Sikat Tambang Ilegal di IKN, Beberkan Kronologi 351 Kontainer Batu Bara Diamankan
NasDem Usul Gibran Harus Langsung ‘Ngantor’ di IKN, Pengamat Politik: Siapkah Wakil Presiden?
IKN Telan Triliunan Rupiah, Pengamat ekonomi: Moratorium Jadi Solusi atau Bom Waktu APBN?