Dari Jazz Hingga AI: Menyambut Generasi Beta, Penerus Generasi Alpha yang Revolusioner

Bisnisbandung.com - Pada 1 Januari 2025, tidak hanya awal tahun baru tetapi menandai lahirnya Generasi Beta, babak baru dalam sejarah manusia.

Sebagai penerus Generasi Alpha, mereka tumbuh di tengah dominasi kecerdasan buatan (AI), robotika, dan teknologi hijau. Rabu (4/12)

Perjalanan generasi manusia dimulai dengan The Greatest Generation (1901-1927), kelompok bertempur dalam Perang Dunia II dan menyaksikan kelahiran musik jazz sebagai simbol pemberontakan.

Meski hidup pada saat masa sulit, semangat mereka menjadi fondasi di dunia modern.

Selanjutnya, Silent Generation (1928-1945) muncul dengan kesederhanaan di tengah depresi ekonomi.

Generasi ini menemukan kebahagiaan melalui suara merdu Frank Sinatra mengalun dari radio, meskipun hidup keterbatasan.

Baca Juga: Apa itu Generasi Sandwich dan Mengapa hal ini terjadi pada Generasi saat ini ?

Pasca Perang Dunia II, lahirlah Baby Boomers (1946-1964), generasi merasakan optimisme global dan melodi rock ‘n’ roll dari Elvis Presley.

Televisi menjadi teman akrab mereka, memperkenalkan romansa musikal epik seperti The Sound of Music dan kebebasan tanah tandus dalam For A Few Dollars More.

Kemudian, Generasi X (1965-1980) muncul dengan semangat pemberontakan, didampingi musik grunge Nirvana dan fenomena Star Wars.

Generasi cenderung skeptis terhadap otoritas sangat adaptif terhadap perubahan teknologi, ditandai hadirnya komputer rumahan seperti Apple II dan Commodore 64.

Milenial (1981-1996) saksi transisi penuh menuju era digital, sebagai pionir media sosial dan pengguna pertama platform seperti Facebook dan YouTube.

Mereka dikenal sebagai penggemar berat Harry Potter dan mengalami perkembangan teknologi yang cepat.

Baca Juga: Hapus Zonasi, Gibran Fokus Pada Pendidikan Digital untuk Masa Depan Generasi Muda