Serta Djibouti di Afrika Timur yang selain sebagai pelabuhan strategis, juga menjadi lokasi pangkalan militer pertama Cina di luar negeri.
Strategi ekspansi Cina menuai kritik tajam dari Barat yang menyebutnya sebagai debt-trap diplomacy.
Contohnya, Sri Lanka harus menyerahkan pelabuhan Hambantota ke Cina karena gagal membayar utang, sedangkan Djibouti kini menjadi lokasi pangkalan militer Cina setelah terlilit utang 1,4 miliar dolar.
Sebagai respon, negara-negara Barat meluncurkan proyek tandingan seperti Blue Dot Network yang diinisiasi oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, serta Global Gateway Initiative yang dipimpin oleh Uni Eropa untuk menyaingi pengaruh Cina.***
Baca Juga: Indonesia dalam Bahaya! Dr. Tifa: Perlu Diselamatkan atau Biarkan Hancur?
Artikel Terkait
Amerika Ketar Ketir!!! Dinamika Hubungan Cina-Rusia Dari Rivalitas hingga Jadi Poros Kekuatan Baru
Dari Diplomasi Prabowo, Cina Menjadi 'Duri dalam Daging': Rocky Gerung Soroti Ancaman
China Luncurkan DeepSeek Melampaui ChatGPT, Teknologi AI yang Mengguncang Pasar Dunia : AS Rugi Rp16.000 Triliun dalam Sehari
Perang Dagang AS vs Cina, Warga Amerika Mengeluh dengan Dampak Kebijakan Tarif Donald Trump
Sengit! Perang AI Amerika Serikat vs China, Raymond Chin: Hidup Kalian Bakal Diatur Siapa?
China Unggul di Software, Amerika Serikat Kuat di Hardware, Lebih Berharga Mana?