bisnisbandung.com - Keputusan Indonesia untuk bergabung dalam BRICS menjadi sorotan berbagai pihak hingga saaat ini.
Julio Ekspor, seorang yang dikenal sebagai pengusaha ekspor menyoroti dampak positif dan negatif dari langkah ini, mengingat BRICS adalah aliansi ekonomi besar yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
“Jadi sebenarnya, kalau gua boleh bilang, Indonesia gabung ke BRICS itu udah kayak pedang bermata dua,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Julio Ekspor.
Baca Juga: PHK Massal Mengancam! Awalil Rizky: Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Bisa Berdampak Besar
“Di satu sisi, bisa jadi ngebuka pasar yang lebih luas, bisa nambah investasi, memperkuat posisi kita di panggung global. Tapi di sisi lain, kita jadi sangat-sangat tergantung sama mereka, persaingan juga jadi sangat ketat, dan tekanan geopolitik makin besar,” sambungnya.
Salah satu manfaat utama bergabung dengan BRICS adalah akses pasar yang lebih luas. Negara-negara dalam aliansi ini memiliki populasi yang sangat besar, dengan China dan India sebagai contoh utama.
Hal ini dapat membuka peluang ekspor bagi Indonesia, terutama dalam sektor komoditas dan manufaktur.
Baca Juga: Luhut Bongkar 250 Triliun Dana Bansos Era Jokowi Tak Tersalurkan, Rocky Gerung: Ini Harus Diaudit!
Selain itu, investasi asing berpotensi meningkat dengan kehadiran Indonesia dalam BRICS. China dan India diketahui aktif berinvestasi di berbagai sektor ekonomi global.
Keanggotaan ini dapat menjadi sinyal positif bagi investor, terutama dalam sektor infrastruktur dan industri manufaktur.
Pendanaan untuk proyek infrastruktur juga menjadi keuntungan lainnya. BRICS memiliki lembaga keuangan sendiri, yaitu New Development Bank (NDB), yang dapat memberikan pinjaman dengan bunga lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan global lainnya.
Hal ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mempercepat pembangunan di daerah terpencil.
Diversifikasi mitra dagang juga menjadi keuntungan strategis. Selama ini, Indonesia sangat bergantung pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.
Baca Juga: Dr. Tifa Bongkar Jaringan Oligarki Prabowo, Siapa Saja Mereka?
Artikel Terkait
Rocky Gerung Soroti Masuknya Indonesia ke BRICS, Peluang atau Ancaman?
Luhut Tegaskan Indonesia Tak Perlu Berpihak, Keanggotaan BRICS Jadi Peluang Ekonomi
Amerika Serikat Memantau Secara Ketat Perkembangan Rencana Mata Uang BRICS
Indonesia Gabung BRICS, Pengamat: Tidak ada Kaitannya untuk Memperluas Pangsa Pasar Ekspor
Alasan Bukalapak Tutup Bisnis, Dr Indrawan Nugroho Singgung Promosi Agresif Shopee
Tak Ada Lagi Study Tour dan Renang Berbayar di Sekolah! Dedi Mulyadi: Jangan Jadi Ladang Bisnis