bisnisbandung.com - Pengusaha dan kreator konten Raymond Chin menilai bahwa era promo besar-besaran dan flash sale yang selama ini mendominasi dunia bisnis digital tidak akan bertahan lama.
Menurutnya, masyarakat kini mulai sadar bahwa kecepatan dan potongan harga bukan lagi ukuran utama dalam berbelanja maupun membangun bisnis.
Sebaliknya, konsumen modern mulai mencari merek yang menawarkan kepastian, kejujuran, dan konsistensi.
Raymond menjelaskan bahwa perusahaan yang mampu bertahan lebih dari satu abad memiliki pola yang sama: mereka menjadikan kepercayaan sebagai aset utama, bukan sekadar mengejar keuntungan cepat.
Baca Juga: Raymond Chin Ungkap Bisnis Modern Dirancang Bikin Masyarakat Makin Miskin
Contoh nyata datang dari perusahaan tertua di dunia seperti Kongo Gumi dari Jepang yang berdiri sejak tahun 578 Masehi, hingga raksasa global seperti IBM, Canon, dan Toyota.
Seluruhnya berhasil bertahan karena menjadikan reputasi dan tanggung jawab sebagai fondasi utama bisnis.
“Brand yang konsisten dan berpikir jangka panjang itulah yang akan survive paling lama,” lugasnya di youtube pribadinya.
“Kayak Canon, Toyota. Kalian lihat sendiri lah, Toyota enggak neko-neko, bukan yang paling canggih, paling keren, atau paling viral. Tapi di belakang kepala konsumen, mereka tahu Toyota itu yang paling reliable,” imbuhnya.
Baca Juga: Heboh Kasus Pengosongan Paksa Rumah Makan di Bandung, Sengketa Tanah Tak Bersertifikat
Perusahaan berusia panjang diketahui lebih mengutamakan nilai moral dan integritas dibanding strategi promosi jangka pendek.
Mereka enggan mengandalkan taktik diskon ekstrem atau gimmick pemasaran demi menarik perhatian sesaat.
Dalam dunia bisnis klasik, kepercayaan diibaratkan seperti tabungan moral yang nilainya meningkat seiring waktu. Sekali hilang, seluruh fondasi bisnis dapat runtuh.
Baca Juga: Pemakzulan Bupati Pati Gagal, Aktivis Ditahan Jadi Sorotan