Raymond menyoroti pula bagaimana perusahaan besar seperti Johnson & Johnson atau Toyota menunjukkan tanggung jawab saat menghadapi krisis. Langkah cepat mereka dalam memperbaiki kesalahan justru memperkuat kepercayaan publik.
Prinsip seperti ini, yang dikenal di Jepang dengan istilah magokoro atau ketulusan hati, menjadi kunci utama mengapa lebih dari 50 ribu perusahaan di negeri tersebut mampu bertahan lebih dari satu abad.
Dalam konteks modern, Raymond menilai perubahan perilaku konsumen mulai terlihat. Masyarakat kini lebih menghargai kepastian dan kualitas dibanding sekadar harga murah.
Baca Juga: Pemakzulan Bupati Pati Gagal, Aktivis Ditahan Jadi Sorotan
Survei menunjukkan bahwa konsumen yang percaya pada sebuah merek memiliki kecenderungan tinggi untuk kembali membeli, bahkan rela membayar lebih mahal demi jaminan mutu. Fenomena ini menandai pergeseran dari budaya kecepatan menuju budaya kepercayaan.
Tren ini menjadi refleksi penting bagi pelaku bisnis masa kini. Strategi pemasaran berbasis flash sale dan potongan harga besar mungkin menarik dalam jangka pendek, tetapi tidak membangun loyalitas jangka panjang.
Konsumen yang jenuh dengan promosi berlebihan mulai beralih ke brand yang “pasti-pasti saja” produk yang terbukti berkualitas, konsisten, dan bisa dipercaya.
Raymond menyimpulkan bahwa kepercayaan kini menjadi mata uang baru dalam dunia bisnis. Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan tren yang cepat, kepastian adalah kemewahan baru yang hanya bisa diciptakan lewat kejujuran dan konsistensi.***
Baca Juga: Riau Subur Kasus Korupsi, Sumber Daya Melimpah Jadi Target
Artikel Terkait
Data Driven Decision Making, Kunci Bisnis Tumbuh Lebih Cepat dan Tepat
Raymond Chin Bedah Mesin Bisnis Big 4 K-Pop: Fans Jadi Mesin Duit
Bukan Soal Bisnis, Ini Alasan SPBU Swasta Tolak Bahan Bakar dari Pertamina
Wanti-Wanti Gelembung AI, Dr Indrawan Nugroho Ingatkan Dunia Bisnis Indonesia untuk Lebih Realistis
Raymond Chin Ungkap Bisnis Modern Dirancang Bikin Masyarakat Makin Miskin