Dalam banyak kasus, investor memiliki pengaruh besar terhadap arah strategi, dan jika pendiri tidak mampu mempertahankan arah visi awalnya, maka pergeseran fokus akan sulit dihindari.
Tokopedia disebut sebagai contoh nyata di mana kekuatan founder dalam mempertahankan visi seolah melemah ketika tekanan pasar dan keputusan bisnis harus segera diambil.
Selain itu, Pak Win mengamati bahwa langkah kompetitor seperti TikTok dan Shopee yang beroperasi di banyak negara memberi mereka fleksibilitas untuk menekan pasar Indonesia dengan strategi subsidi silang.
Sementara Tokopedia, dengan operasional terbatas di Indonesia, menjadi sangat rentan ketika diserang agresif dari luar.
Ia menyimpulkan bahwa jika saja sejak awal Tokopedia memiliki visi untuk go global dan membangun semua layanannya sendiri seperti Tokopedia Pay, Tokopedia Express, atau bahkan Tokopedia Bank, maka ceritanya bisa saja berbeda hari ini.***
Baca Juga: Usulan Pemakzulan Gibran Dikritik Ade Armando: Tak Ada Dasar Hukum Jelas