Bisnisbandung.com - Dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando menyentil langkah Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Ade Armando langkah itu bukan hanya lemah secara hukum tapi juga sarat kepentingan dan bernuansa politis.
Forum tersebut sebelumnya mengirim surat ke pimpinan DPR, MPR, dan DPD RI pada 26 Mei lalu.
Baca Juga: Konsisten Kritik Jokowi Bertahun-Tahun, Praktisi Hukum Singgung Dokter Tifa
Dalam surat yang ditandatangani empat jenderal purnawirawan TNI itu, mereka meminta lembaga perwakilan rakyat segera memproses pemakzulan terhadap Gibran.
Empat nama yang membubuhkan tanda tangan antara lain, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
Namun kali ini nama mantan Wapres Try Sutrisno yang sebelumnya tercantum dalam surat bulan April tak lagi ikut membubuhkan tanda tangan.
Ade Armando menduga ini terkait dimutasinya sang putra Letjen TNI Arif Bowo pasca surat pertama dilayangkan ke Presiden Prabowo.
Baca Juga: Proses Penyelidikan Ijazah Jokowi Diragukan, LEMKAPI: Silakan Saja Tidak Percaya
Forum Purnawirawan TNI mengajukan empat alasan utama yang menurut mereka menjadi dasar kuat untuk memakzulkan Gibran:
Mereka menilai Gibran maju lewat putusan MK No. 90/PUU-XXI/2023 yang disebut cacat karena diputus oleh pamannya sendiri, Anwar Usman.
Namun Ade Armando menyanggah keras. “Anwar memang melanggar etik dan dicopot dari Ketua MK, tapi putusan MK tetap sah. Diputus oleh sembilan hakim dan melalui voting 5-4,” jelas Ade Armando dalam youtubenya.
Forum menilai Gibran minim pengalaman hanya 2 tahun jadi Wali Kota Solo dan latar pendidikannya diragukan.
“Ini penilaian subjektif tidak ada dasar hukum yang bisa dijadikan landasan pemakzulan,” ujar Ade Armando.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Tidak Ada Kompromi Politik dalam Pertemuan Megawati dan Gibran
Artikel Terkait
Pidato Prabowo di Hari Lahir Pancasila, Pengamat: Saatnya Berantas Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Teka-teki Kekayaan Budi Arie, Pengamat: Pejabat Harus Jelas Sumber Duitnya
Rudi S Kamri Bongkar Fakta Gibran Jadi “Wayang Lunglai” Karena Ambisi Jokowi
Jokowi Lagi Bingung Pilih Kendaraan Politik, Analisis Aktivis Rudi S Kamri
Adi Prayitno Ungkap Peran Prabowo di Balik Pertemuan Gibran & Megawati
Jusuf Kalla Ingatkan Sarjana Baru, Cari Kerja Susah Wirausaha Jadi Solusi