Akun media sosial ini dituding terkait Gibran dan pernah mengunggah konten ofensif.
“Benar atau tidak itu akun Gibran tetap tidak relevan untuk dijadikan alasan hukum. Masa perilaku di medsos 10 tahun lalu dijadikan dasar makzulkan wapres?” sindirnya.
Dugaan ini pernah dilaporkan akademisi Ubedilah Badrun ke KPK sejak 2022 tapi hingga kini tak ada perkembangan berarti.
“Kasusnya lemah dan belum terbukti. Mengaitkannya dengan Gibran hanya akal-akalan,” jelas Ade Armando.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Sindir Keras Kondisi Tasikmalaya: Anggaran Ratusan Miliar, Tapi Jalan Masih Rusak
Ade Armando menilai upaya para purnawirawan ini sebagai bentuk frustrasi politik dari kelompok yang kalah dalam Pemilu.
Ia juga menyebut langkah mereka sebagai “kudeta setengah hati” yang sebenarnya mereka tahu tak mungkin berhasil.
“Presiden Prabowo bahkan memilih tidak menemui mereka. Panglima TNI dan jajaran juga menyatakan bahwa forum itu tak mewakili purnawirawan TNI secara resmi,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Pidato Prabowo di Hari Lahir Pancasila, Pengamat: Saatnya Berantas Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Teka-teki Kekayaan Budi Arie, Pengamat: Pejabat Harus Jelas Sumber Duitnya
Rudi S Kamri Bongkar Fakta Gibran Jadi “Wayang Lunglai” Karena Ambisi Jokowi
Jokowi Lagi Bingung Pilih Kendaraan Politik, Analisis Aktivis Rudi S Kamri
Adi Prayitno Ungkap Peran Prabowo di Balik Pertemuan Gibran & Megawati
Jusuf Kalla Ingatkan Sarjana Baru, Cari Kerja Susah Wirausaha Jadi Solusi