bisnisbandung.com - Praktik permintaan jatah proyek oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi lokal, termasuk ormas dan Kadin daerah, terhadap investor swasta menuai sorotan.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan bahwa tindakan semacam ini tidak bisa dibenarkan dan dapat merusak iklim usaha, khususnya di sektor industri yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.
Fenomena ini mencuat seiring kasus dugaan pemalakan oleh oknum Kadin Cilegon terhadap proyek investasi swasta milik PT Chandra Asri Alkali.
Baca Juga: Mardiansyah Semar Klarifikasi Soal Isu Prabowo sebagai Boneka Jokowi
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Saleh Husin, menilai bahwa pemahaman yang keliru tentang klasifikasi proyek menjadi akar persoalan.
Banyak pihak di daerah mengira bahwa proyek investasi besar otomatis tergolong proyek strategis nasional dan dibiayai oleh anggaran negara, padahal mayoritas proyek seperti ini merupakan inisiatif dan pembiayaan murni dari pihak swasta.
Perbedaan antara proyek pemerintah dan investasi swasta harus dipahami dengan jelas.
Jika proyek-proyek swasta diperlakukan seolah-olah proyek negara yang harus “dibagi-bagi,” maka akan timbul ketidakpastian usaha, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap daya saing industri nasional.
Baca Juga: Isu Matahari Kembar Dinilai Spekulatif, Prof. Andi Nasrun Bicara Tentang Kepemimpinan Prabowo
“Nah, tentu, kalau dinodai atau diganggu dengan hal-hal seperti ini, maka daya saing industri kita akan tidak terlalu kuat akan lemah,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Metro TV, Kamis (15/5).
Produk-produk industri dalam negeri tidak akan mampu bersaing secara global jika proses hulu ke hilirnya tercemar praktik tidak profesional.
Gangguan terhadap investasi swasta, apalagi yang berorientasi ekspor dan padat teknologi, berpotensi memicu keraguan dari calon investor lainnya.
Mereka bisa jadi enggan menanamkan modal di daerah yang dianggap tidak kondusif, sehingga potensi penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal pun ikut terhambat.
Baca Juga: VIRAL! Meme Jokowi-Prabowo Bikin Heboh, Apa Kata Ade Armando?