Kenaikan ini mencerminkan kemungkinan bahwa China telah mulai mengalihkan distribusi barangnya ke negara-negara lain, termasuk Indonesia, seiring makin ketatnya kebijakan dagang dari Amerika Serikat.
Bhima menilai bahwa situasi ini bukan soal penerapan kebijakan proteksionis secara ekstrem, tetapi setidaknya Indonesia perlu menyiapkan langkah antisipatif.
“Jadi artinya kita juga harus, bukan Indonesian First Policy sebenarnya, tapi paling tidak kita juga bersiap-siap untuk menangkal banjirnya barang-barang, terutama dari Tiongkok, masuk ke Indonesia,” tegasnya.***
Baca Juga: Sopir Angkot Puncak Bogor Langgar Instruksi, Dedi Mulyadi Beri Peringatan Keras