bisnisbandung.com - Julio Ekspor, seorang pengusaha yang telah sukses menembus pasar ekspor briket arang kelapa, membagikan strategi dan wawasan berharga bagi masyarakat yang ingin terjun ke bisnis ini.
Menurutnya, tempurung kelapa yang selama ini hanya dibakar menjadi arang biasa dapat diolah lebih lanjut menjadi briket yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Julio menegaskan bahwa briket arang kelapa memiliki pasar yang sangat besar, terutama di Timur Tengah, di mana briket ini digunakan untuk industri rokok shisha.
“Pasarnya besar? Besar banget! Karena sekarang yang melakukan shisha itu banyaknya minta ampun di seluruh dunia,” tegasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Julio Ekspor.
Baca Juga: Amien Rais Sebut Mulyono Terjangkit Peter Pan Syndrome, Apa Dampaknya untuk Indonesia?
Dibandingkan dengan arang biasa yang sering digunakan untuk keperluan barbeque, briket memiliki fungsi lebih spesifik dan diminati oleh pembeli luar negeri karena keunggulannya dalam menghasilkan panas yang stabil dan sedikit residu abu.
“Kalian bisa bikin briket arang kalian sendiri, enggak harus berpikir punya pabrik besar pengolahan. Enggak, mesinnya sederhana kok,” terangnya.
Proses Produksi Briket
Menurut Julio, langkah pertama dalam produksi briket adalah memastikan bahwa arang kelapa yang digunakan memiliki kualitas tinggi.
Baca Juga: Dokter Tifa Menduga ada Upaya Sistematis agar Rakyat Marah ke Prabowo, Gas Elpiji 3 Kg Hilang
Proses pembakaran tempurung kelapa harus dilakukan dengan benar, yaitu dengan memastikan tidak ada kadar air yang tersisa.
Ia menekankan pentingnya teknik pemadaman tanpa oksigen untuk menghasilkan arang yang bersih dan kering, sehingga dapat meningkatkan kualitas akhir briket.
Setelah arang siap, langkah berikutnya adalah menggilingnya menjadi serbuk, lalu mencampurnya dengan tepung tapioka sebagai perekat.
Baca Juga: Pendukung Fanatik Jokowi Diingatkan M. Sobary, Ranting Lapuk Bisa Patah!