Sekar menambahkan, kebijakan ini akan lebih bermanfaat jika diarahkan ke sektor produktif, seperti pertanian modern, energi terbarukan, manufaktur, hingga ekonomi digital.
Sektor-sektor tersebut diyakini dapat mendorong transformasi struktural dan meningkatkan produktivitas jangka panjang.
Ia mengingatkan adanya biaya fiskal yang harus diperhitungkan. Dana sebesar Rp200 triliun berasal dari kas negara, sehingga apabila tidak efektif, akan menjadi kerugian kesempatan untuk membiayai sektor vital lain seperti pendidikan, kesehatan, maupun riset dan inovasi.***
Baca Juga: Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Rocky Gerung Sebut Sikap Ini Pionir Standar Baru Politik
Artikel Terkait
Resmi Duduk Sebagai Menkeu, Purbaya Paparkan Strategi Fiskal Hadapi Ketidakpastian Global
Prabowo Panggil Menkeu Purbaya, Isyarat Perubahan Besar di APBN?
Menkeu Purbaya Beberkan Biang Perlambatan Ekonomi, Gara-Gara Uang Numpuk di Bank Sentral
Tegas! Jangan Ulangi Kesalahan 1998: Pesan Menkeu Purbaya di DPR
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Alasan Suntik Dana Rp200 Triliun dari BI