“Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini hanya sekitar 4,7%. Tahun depan masih 4,7%. Baru di tahun 2027–2028 meningkat pelan, dan pada tahun 2029 itu hanya 5,1%. Jadi bahkan tidak ada proyeksinya bahkan sampai 2030 pun tidak menampilkan angka 8%,” paparnya.
Dengan kondisi ini, fenomena Rojali dinilai bukan sekadar tren belanja di mal, tetapi cermin dari tekanan ekonomi yang nyata di tengah masyarakat.
Lemahnya daya beli masyarakat berpotensi menjadi hambatan serius bagi pertumbuhan ekonomi jika tidak segera direspons dengan kebijakan yang memperkuat konsumsi domestik.***
Baca Juga: Politisi Gerindra Ungkap Dasar Tuduhan Presiden Prabowo Soal “Indonesia Gelap” Didanai Koruptor
Artikel Terkait
Heboh Dugaan Jual Beli Pulau Indonesia di Situs Asing, Pemerintah Diminta Segera Bertindak
Danantara Lirik Investasi di K-Pop dan K-Drama, Ekonom Celios Ingatkan Adanya Stagnasi di Hiburan Korea
Ekonom Ungkap Modus Manipulasi Data Bansos, RT Hingga Kepala Desa Bisa Masukkan Keluarga
Mau Beli Alat Cukur dengan Promo Philips! Simak Tips Memilih dan Rekomendasi Produknya!
Hilirisasi Diklaim Mampu Atasi Pengangguran? Ekonom Ungkap Fakta Sebenarnya
Mau Beli Jam Tangan Casio dengan Harga Murah? Manfaatkan Promo Jam Tangan di Blibli