Bisnisbandung.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia diminta untuk lebih serius dalam menghadapi ketergantungan pada barang impor khususnya dari China.
Permintaan ini disampaikan oleh Khairul Umam seorang pengamat ekonomi yang menilai bahwa langkah tegas diperlukan agar produk lokal dapat bersaing dengan produk impor yang sering kali lebih murah dan berlimpah.
Menurut Khairul Umam masalah impor dari China yang terus mengalir ke Indonesia bisa berdampak buruk terhadap perekonomian domestik.
Baca Juga: Kelompok Kesenian Bali Gelar Pementasan Calon Arang di Selasar Sunaryo Bandung
"Menteri Perdagangan harus lebih fokus untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor terutama dari China yang tidak hanya mempengaruhi keseimbangan perdagangan tetapi juga merugikan produsen lokal," ungkap Khairul Umam yang dikutip dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
Khairul Umam menjelaskan bahwa tingginya arus impor dari China telah menyebabkan beberapa sektor industri di Indonesia tertekan.
"Banyak produk lokal yang kesulitan bersaing dengan barang-barang impor baik dari sisi harga maupun kualitas," ujarnya.
Menurutnya kebijakan impor yang tidak dibatasi dengan ketat justru memperburuk kondisi perekonomian dalam negeri karena barang impor yang murah sering kali mendominasi pasar.
Baca Juga: Rizky febian saja merilis single Terbarunya Firasat Berbicara di Akhir Oktober 2024
Untuk itu Khairul Umam menilai sudah saatnya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengambil langkah lebih serius dalam membatasi impor barang-barang yang dapat diproduksi di dalam negeri.
Ia menyarankan adanya kebijakan yang lebih selektif dalam menentukan barang yang perlu diimpor terutama yang berkaitan dengan sektor-sektor strategis.
Khairul Umam juga menyoroti pentingnya penguatan daya saing produk lokal.
Ia mendorong pemerintah untuk memberikan insentif kepada produsen lokal agar dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.
"Bukan hanya masalah mengurangi impor tetapi bagaimana menciptakan produk lokal yang tidak hanya kompetitif di pasar domestik tetapi juga mampu bersaing di pasar global," jelas Umam.
Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Berkarya di Industri Musik, Wali merilis single terbaru Berjudul 'Bang Jago'
Artikel Terkait
Program Zonasi Dikritik Gibran, Desak Pemerintah Tinjau Ulang untuk Solusi yang Lebih Merata
Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani Instruksikan Potong Anggaran Perjalanan Dinas
Prabowo dalam Pandangan Romahurmuziy, Politisi Konsisten yang Selalu Apa Adanya
Fahri Hamzah Khawatir Pemimpin Indonesia Tak Pahami Mesin Demokrasi
Budi Arie Mengungkap Drama Persekongkolan Judi Online di Kementerian Kominfo
Kepentingan Partai Atau Kepentingan Rakyat? Rocky Gerung Kritik Peran Prabowo dan Jokowi dalam Pilkada 2024