Disebut-sebut pro Israel, Saham McDonald's dan Starbucks ambruk semakin parah akibat boikot

2. Starbucks

Terhitung sejak 12 Oktober 2022, Saham brand minuman ternama yaitu Starbucks mengalami penurunan menjadi 91,40 US Dollar.

Menggugat sertifikat pekerjanya yakni Starbucks Workers United setelah organisasi buruh tersebut menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina melalui pesan yang di unggah di X.

Baca Juga: Cek Jadwal Tes dan Jam Sesi 1,2 dan 3 Seleksi Kompetensi PPPK 2023, Jangan Sampai Salah!

Tindakan Starbucks itu tampaknya telah menuai kritik banyak pihak dan menjadikannya salah satu target boikot.

Selain perusahaan Mcdonald's maupun Starbucks, sederet perusahaan Amerika Serikat lainnya juga terdampak boikot.

Antara lain Saham Pepsico, Lays, Tropicana, Quaker, Walt Disney, sampai platform streaming film Netflix.

Baca Juga: Inter Milan Pastikan Diri Lolos Ke Fase Knock Out Liga Champions, Lautaro Martinez Masih Terus Haus Gol

Seperti diketahui, penurunan Saham Pepsico turun ke level terendahnya sejak November 2021 menjadi 157,90 US Dollar pada 12 Oktober.

Kemudian Saham Walt Disney turun 0,59% menjadi 83.10 US Dollar per Saham pada 12 oktober menyusul Netflix turun ke level terendah sejak Mei 2023 menjadi 346,50 US Dollar.

Netflix, Inc adalah salah satu penyedia layanan pengaliran media digital berkantor pusat di Los Gatos, California yang didirikan pada tahun 1997 oleh Reed Hasting dan Marc Randolph.

Baca Juga: Perangi Ujaran Kebencian, Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Buat Film Pendek Bertema Anti Hate Speech

Aksi boikot yang dilakukan seluruh warga dunia terhadap Israel dikenal juga sebagai gerakan Boikot, Divestasi, dan Saksi (BDS).

Kampanye BDS di masa lalu telah membujuk beberapa perusahaan ternama seperti Ben & Jerry's dan perusahaan telekomunikasi Perancis Orange.

Tujuan dari tindakan boikot tersebut untuk menghentikan penjualan di wilayah Palestina yang diduduki Israel dan mengakhiri kemitraan bisnis.