bencana

Dugaan Kelalaian di Balik Runtuhnya Bangunan Ponpes Al-Khoziny Akan Diselidiki

Minggu, 5 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Proses Evakuasi korban masih terus dilakukan (Dok BNPB)

Bisnisbandung.com - Kepolisian Daerah Jawa Timur memastikan akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap runtuhnya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

Langkah ini diambil setelah muncul dugaan adanya unsur kelalaian dalam pembangunan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Nanang Avianto, menegaskan bahwa proses investigasi akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak ahli, khususnya di bidang konstruksi bangunan.

Baca Juga: 26 Korban Masih Belum Ditemukan, Evakuasi Ponpes Al-Khoziny Masuk Hari ke-7

“Karena kan kita harus tahu konsep membangun itu tidak ujug-ujug dari atas, semua ada dari bawah dulu. Nah, inilah yang harus kita lihat nanti. Tapi yang jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses,” ungkapnya dilansir dari youtube Metro TV.

Kepolisian telah mengumpulkan dokumentasi, termasuk foto dan video dari lokasi kejadian, untuk memastikan setiap tahapan analisis dilakukan secara detail dan akurat.

Menurut penjelasan resmi, penyidik Polda Jawa Timur akan menggandeng tim laboratorium forensik dan sejumlah pakar konstruksi guna menelusuri penyebab utama ambruknya bangunan pesantren tersebut.

Pemeriksaan akan difokuskan pada struktur pondasi hingga material bangunan yang digunakan untuk menentukan apakah terdapat kesalahan teknis atau pelanggaran dalam proses pembangunan.

Baca Juga: Belajar dari Dunia, DPR Minta MBG Indonesia Segera Dibenahi dengan UU

Saat ini, fokus utama kepolisian masih tertuju pada proses pencarian dan evakuasi korban yang dilakukan oleh tim gabungan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan unsur TNI.

Setelah seluruh korban berhasil ditemukan, penyelidikan akan dilanjutkan ke tahap pemeriksaan teknis dan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan gedung tersebut.

Proses pendataan terhadap korban dan saksi di lokasi juga tengah dilakukan sebagai bagian dari tahapan investigasi.

Data tersebut akan menjadi dasar bagi penyidik untuk menelusuri kemungkinan adanya kelalaian manusia maupun pelanggaran terhadap standar keselamatan konstruksi.

Baca Juga: Masalah Serius Program Makan Bergizi Gratis, Angka Insiden 5 Kali Lipat Lebih Tinggi dari Negara Lain

Polda Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk menuntaskan penyelidikan secara transparan dan objektif.

Halaman:

Tags

Terkini