bisnisbandung.com - Tragedi runtuhnya bangunan empat lantai Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo pada Senin, 29 September 2025, menyisakan duka sekaligus tanda tanya besar mengenai penyebab kegagalan konstruksi.
Analisis dari ahli struktur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mudji Irmawan, menegaskan bahwa fondasi bangunan tidak menjadi faktor utama penyebab runtuhnya gedung tersebut.
Hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi fondasi masih dalam keadaan baik, kuat, dan tidak mengalami pergeseran.
“Kalau untuk bicara fondasi, kondisi fondasi masih cukup baik, cukup kuat, tidak ada perubahan bentuk maupun pergeseran lokasi fondasi yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa fondasi masih cukup baik dan kuat,” terangnya dilansir dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Emak-Emak Nangis! Tambang Parung Panjang Ditutup Dedi Mulyadi, Warga Ngaku Terancam Lapar
Permasalahan utama justru ditemukan pada proses pembangunan yang dilakukan secara bertahap. Gedung tersebut dibangun dengan sistem penambahan lantai dari waktu ke waktu, dimulai dari lantai satu hingga lantai empat yang baru saja dicor untuk atap.
Menurut penjelasan ahli, dalam konstruksi bertahap sangat penting memastikan keterikatan yang kuat antara bangunan lama dan bangunan baru.
“Nah, ini tentunya kalau kita tidak paham dengan konstruksi bangunan yang dikerjakan dan dibangun secara bertahap, yang paling penting adalah hubungan antara bangunan lama dengan bangunan baru,” tegas Mudji Irmawan.
Baca Juga: Rocky Gerung Sentil MBG: Gizi Anak Jadi Keracunan Massal Gara-Gara Korupsi!
Hubungan antarstruktur seharusnya dibuat monolit atau menyatu sempurna agar mampu menahan beban tambahan. Namun, kesalahan fatal terjadi karena prinsip dasar ini tidak diterapkan secara benar di lapangan.
Kegagalan dalam memastikan ikatan struktur yang solid membuat beban bangunan tidak terdistribusi secara merata.
Kondisi tersebut memicu keruntuhan besar yang berakibat pada korban jiwa dan puluhan santri tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Rocky Gerung Sentil MBG: Gizi Anak Jadi Keracunan Massal Gara-Gara Korupsi!
Tragedi ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kepatuhan terhadap standar teknis dalam pembangunan fasilitas umum.