Situasi ini menjadi alasan kuat bagi pemkab untuk kembali meminta Presiden menetapkan status bencana nasional agar intervensi segera dilakukan secara lebih luas.
Hingga Rabu, 3 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera mencapai 770 orang, sementara 463 orang masih hilang dan dalam proses pencarian.
Skala kerusakan dan jumlah korban yang besar memunculkan desakan dari berbagai pihak. DPD RI menilai indikator kebencanaan telah mengarah pada kategori bencana nasional.
Selain mempercepat penanganan, DPD menekankan pentingnya kebijakan yang tetap memperhatikan aspek ekologis agar bencana serupa tidak terus berulang.
Dengan masih banyaknya wilayah yang tidak terjangkau, masyarakat sangat bergantung pada percepatan distribusi bantuan.
Pemerintah daerah mengakui keterbatasan armada dan kemampuan logistik untuk menembus lokasi terdampak.***
Baca Juga: Raymond Sebut Penghalang Mega Merger GoTo-Grab Runtuh, Pasca Mundurnya Patrick Waluyo
Artikel Terkait
Darurat Bencana! Presiden Prabowo Instruksikan Pengiriman Bantuan Besar-Besaran ke Sumbar, Sumut, dan Aceh
BMKG Ungkap Munculnya Anomali Cuaca Ekstrem di Sumatera dan Aceh Dipicu Kerusakan Lingkungan
Bencana di Sumatera dan Aceh, WALHI Sudah Ingatkan, Pemerintah Longgarkan Izin Eksploitasi Alam
Pengamat Tata Kota Tegaskan Kerusakan Lingkungan Jadi Akar Masalah Banjir Besar di Sumatera dan Aceh
Akses Darat Masih Putus Total di Hari ke-8 Bencana, Bupati Aceh Tengah Sebut 87 Desa Masih Belum Tersentuh Bantuan