Rekayasa Teknologi Daging Untuk Konsumsi

photo author
- Kamis, 7 April 2022 | 11:51 WIB
Ilustrasi daging hasil rekayasa (Pixabay)
Ilustrasi daging hasil rekayasa (Pixabay)

Selama proses budidaya di laboratorium, daging rekayasa lab memproduksi emisi gas rumah kaca hingga 96% lebih rendah, energi 45% lebih sedikit, penggunaan lahan 99% lebih rendah, dan penggunaan air 96% lebih rendah daripada daging dari peternakan.

Daging Ayam

Selain daging sapi inovasi rekayasa teknologi daging ini berlanjut ke ayam pedaging. Tahun 2020, Singapura jadi negara pertama di dunia yang melegalkan penjualan daging ayam hasil rekayasa laboratorium.

Izin tersebut dikeluarkan untuk perusahaan startup pangan asal San Fransisco, Eat Just Inc.

Sebelumnya, Singapore Food Agency sudah melakukan penelitian selama dua tahun hingga akhirnya mengeluarkan izin penjualan. Nantinya, produk ayam Eat Just akan dijual dengan nama Good Meat.

Dilansir dari Washington Post (07/04/22), secara umum daging rekayasa lab lebih sehat dan bersih daripada daging biasa.

Bakteri parasit yang sering ditemui di daging biasa tidak akan ada di daging rekayasa laboratorium karena dibudidayakan di lingkungan yang steril.

Selain itu, karena tempat yang bebas bakteri, proses produksi daging rekayasa laboratorium tidak memerlukan antibiotik dan hormon pemacu pertumbuhan yang sering diberikan pada hewan ternak.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: Washington Post

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X