The Power of Grand Why dari Universitas Ary Ginanjar meraih posisi kedua dengan fokus pemberdayaan seni anak tuna rungu, menunjukkan bagaimana kreativitas dapat menjadi medium inklusi sosial yang bermakna.
Sementara No Food Waste dari Universitas Indonesia di posisi ketiga menghadirkan solusi berkelanjutan dengan mengubah limbah makanan menjadi pupuk organik, mengatasi dua permasalahan sekaligus: food waste dan kebutuhan pupuk ramah lingkungan.
Baca Juga: Amien Rais Respon Pernyataan Presiden Prabowo Soal Tidak Akan Lakukan Reshuffle
Pembekalan dari Para Praktisi Terkemuka
Acara grand final tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembelajaran berharga bagi para peserta sociopreneur muda. Dua narasumber utama memberikan insight mendalam tentang dunia kewirausahaan sosial:
Abdul Latief, CEO Kepul, berbagi pengalaman inspiratif tentang perjalanan transformasi dari ide menjadi kenyataan bisnis. Dalam sesinya berjudul "Dari Ide Menjadi Kenyataan Bisnis", Abdul menceritakan pengalaman pribadinya sebagai mahasiswa yang aktif mengikuti kompetisi ide bisnis hingga berhasil mewujudkan Kepul menjadi perusahaan nyata yang berdampak.
Nur Islami Javad (Jeff), CEO Invst ID, VP Startup Bandung, CDEF Sharing Vision, ikut menyapa para finalis dan berbagi tentang seru-nya bertualang di ekosistem inovasi dan pentingnya mencari ilmu di sekolah/kuliah.
Menjadi entrepreneur yang berdampak tentu mengalami naik-turun hingga valley of death. Dengan passion berinovasi dan dukungan ekosistem, generasi muda, adik-adik yang ikut berkompetisi di YSC 2025 akan menjadi penerus bangsa, diantaranya menjadi innovator / entrepreneur berdampak.
Eddi Danusaputro, CEO BNI Ventures, Chairman Amvesindo, tampil sebagai keynote speaker dengan memberikan sharing berharga mengenai pentingnya inovasi dalam ekosistem startup Indonesia. Materi yang disampaikan memberikan perspektif industri yang sangat relevan bagi para calon entrepreneur muda.
Baca Juga: Refly Harun Tepis Pernyataan Qodari: Jangan Sampai Keliru, Saya Orang Hukum Tata Negara
Komitmen Pengembangan Berkelanjutan
YSC 2025 bukan sekadar kompetisi sesaat. Kepul berkomitmen melanjutkan pembinaan para finalis melalui program coaching khusus untuk top 10 tim terbaik. Program ini dirancang untuk memastikan ide-ide inovatif peserta dapat dikembangkan lebih lanjut dan berpotensi menjadi solusi nyata di masyarakat.
"Tujuan utama YSC adalah mencari bibit-bibit baru inovator sociopreneur muda dan mendorong para mahasiswa agar tidak hanya menjadikan ini sebagai kompetisi biasa, tetapi sebagai starting point untuk merealisasikan ide-ide brilian berdampak sosial mereka," ujar Abdul Latief, CEO Kepul.
Wadah Kolaborasi dan Networking
YSC 2025 berhasil menjadi platform strategis bagi para inovator, khususnya di bidang sociopreneurship, untuk membangun network baru dan memperluas wawasan. Acara ini memfasilitasi pertukaran ide dan knowledge sharing yang akan berdampak jangka panjang bagi pengembangan ekosistem kewirausahaan sosial Indonesia.
Artikel Terkait
Volonaut Luncurkan Airbike: Sepeda Motor Terbang Tanpa Baling-Baling, Revolusi Mobilitas Masa Depan
World Coin, Peluang Digital atau Ancaman Privasi? Warga Antre Scan Mata demi Uang
Cara Download YouTube Shorts Paling Cepat! Gak Pake Ribet, Simak Langkahnya Berikut ini!
Ngeri! Google Luncurkan Veo 3: AI yang Siap Mengubah Wajah Industri Film dan Tampak Realistis
Ingin Beli TV Baru? Cari Tahu Perbandingan Smart TV vs Android TV Terlebih Dahulu!
Cara Simpan Video dari X (Twitter) Langsung ke Galeri HP (Android & iPhone)