Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan usai menyampaikan pesan menyejukkan melalui unggahan media sosial pribadinya.
Dalam unggahan tersebut Dedi Mulyadi mengimbau para pendukungnya agar tidak membalas kritik dengan amarah melainkan dengan cinta dan hati yang tenang.
Dalam pesan tersebut Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa perubahan zaman di era digital membuat siapa pun kini memiliki panggung untuk bersuara.
Baca Juga: Polisi Dinilai Profesional Tangani Kasus Kematian Arya Daru, Ini Kata Penasihat Ahli Polri
Jika dahulu hanya kalangan elit politik dan organisasi yang bisa bicara di depan kamera atau mikrofon.
Kini media sosial telah menjadi “panggung rakyat” yang memberikan ruang setara bagi semua orang.
"Jangan galak-galak ya. Kalau ada yang mengkritik saya jangan digalakin. Karena semakin digalakin saya semakin dituduh ngerahin buzzer," kata Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dan para pendukung bukan dilandasi materi melainkan rasa dan cinta.
Ia bahkan menyisipkan ungkapan dalam bahasa Sunda, “Lamun nyarita ku letah, katarima ku ceuli. Lamun nyaritana ku hate, katarima ku rasa.”
Artinya jika berbicara dengan lidah hanya akan sampai ke telinga. Namun jika berbicara dengan hati akan sampai ke rasa.
Dedi Mulyadi berharap para pendukungnya menjadi warganet yang santun, penuh empati, dan mengedepankan komunikasi dengan hati dalam menghadapi perbedaan pendapat atau kritik.
"Semoga kita adalah komunitas yang selalu menggunakan hati, rasa, dan cinta dalam berucap," ujarnya.
Di akhir pesannya Dedi Mulyadi juga menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan kunjungan ke Warga.