Bisnisbandung.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berinovasi dalam menangani permasalahan kesehatan lingkungan salah satunya dalam upaya pengendalian demam berdarah dengue (DBD).
Berkolaborasi dengan Enesis Group, Pemkot meluncurkan program “3M Plus Mengoles” yang diklaim menjadi langkah strategis berbasis data dan edukasi publik.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk tanggung jawab bersama antara pemerintah dan sektor swasta.
Baca Juga: Bertebar Bintang! Ada Amanda Manopo Hingga Randy Martin di Film Horor 'Dusun Mayit'
Ia menegaskan pentingnya pengukuran dampak dari setiap program yang diluncurkan.
“Keberhasilan program ini harus diukur. Sekarang zamannya pembangunan berbasis data, semua harus terkuantifikasi. We all believe in numbers,” ujar Farhan dalam instagramnya.
Program “3M Plus Mengoles” mengusung pendekatan inovatif melalui penggunaan lotion antinyamuk.
Lotion antinyamuk akan dibagikan dan digunakan secara masif di tiga kecamatan prioritas: Buahbatu, Rancasari, dan Coblong.
Inisiatif ini juga akan disandingkan dengan edukasi PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara door-to-door kepada warga.
Baca Juga: 'Lebih Dari Selamanya' Telah Dijadwalkan Tayang, Simak Informasi Lengkapnya!
Tak hanya itu Pemkot Bandung akan mengintegrasikan program ini ke dalam aplikasi Sempati, platform milik Dinas Kesehatan yang digunakan untuk pemantauan dan intervensi kesehatan lingkungan secara digital.
Farhan menyebut bahwa keterlibatan teknologi menjadi kunci efektivitas jangka panjang.
“Meski ada regulasi soal perlindungan data pribadi, kita tetap dorong kolaborasi yang transparan agar hasilnya bisa dievaluasi bersama. Intinya kita ingin gerakan ini bukan sekadar formalitas tapi benar-benar berdampak,” tegasnya.
Farhan juga menyinggung bahwa Bandung saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan kesehatan seperti angka stunting, tingginya kasus TBC, dan tentunya lonjakan kasus DBD.
Baca Juga: Callista Arum Bintangi Film Horor 'Tumbal Proyek', Segera Tayang dalam Waktu Dekat