Namun, banyak pula yang bersikap skeptis. Kepercayaan itu lebih bersifat sugesti atau psikologis.
Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bambu petuk benar-benar memiliki energi magis.
Dalam tinjauan sains, bambu memiliki jaringan pembuluh air (xilem dan floem) yang berfungsi menyalurkan air ke seluruh batang.
Jika bambu mengalami keretakan, rembesan air memang mungkin terjadi karena tekanan air tanah atau proses kapilaritas.
Namun, belum ada studi ilmiah spesifik yang membuktikan bambu petuk bisa mengeluarkan air terus-menerus secara deras, seperti terlihat pada video viral di Cianjur.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Farhan Akui Kota Belum Ramah Disabilitas, Ini Solusinya!
Fenomena tersebut masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari pihak ahli atau lembaga berwenang.
Fenomena bambu petuk di Cianjur kembali mengingatkan kita bahwa alam sering menyimpan keunikan yang sulit dijelaskan secara instan.
Bagi sebagian orang, kisah tentang bambu petuk tetap menjadi bagian budaya dan tradisi yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia.***