Bisnisbandung.com - Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa-siswa bandel di wilayahnya ke barak militer mendapatkan respons dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Panglima menyatakan dukungan terhadap langkah tersebut asalkan tidak disalahartikan sebagai tindakan militeristik.
Panglima Agus menilai bahwa pelatihan ala militer bisa menjadi solusi untuk membentuk kedisiplinan di kalangan pelajar bermasalah.
Baca Juga: Roy Mandey Singgung Diskon Listrik Cuma 2 Bulan, Apa Artinya untuk UMKM?
Ia mencontohkan praktik serupa yang telah diterapkan di negara-negara maju.
"Di negara yang maju itu semuanya warga negaranya wajib militer. Seperti di Singapura dan Korea. Jadi jangan terlalu berlebihan menyikapi ini," ujar Jenderal Agus yang dikutip dari youtube kompas.
Jenderal Agus menjelaskan kurikulum pelatihan di barak militer seperti Rindam sudah terbentuk dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Ia menyebut pelatihan itu berfokus pada pembentukan disiplin bukan semata-mata latihan fisik atau militer.
"Kebanyakan ya soal disiplin. Seperti bangun pagi, membersihkan tempat tidur, ibadah bersama sesuai agamanya, dan memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien. Bukan untuk membuat mereka jadi tentara," jelasnya.
Baca Juga: Daya Jual Terkena Anomali Ketua AGRA Ungkap Mirisnya Kondisi Pasar Saat Ini
Menurut Jenderal Agus konsep seperti ini bukan hal baru.
Ia bahkan pernah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan seperti PT Bukit Asam dan perusahaan dari Kalimantan untuk memberikan pelatihan serupa kepada karyawan yang bermasalah dengan kedisiplinan.
Jenderal Agus menjelaskan "Saya pernah hadapi kasus perusahaan mau PHK 3.000 karyawan karena pendapatan menurun akibat rendahnya disiplin kerja."
"Tapi setelah dilatih di barak TNI, pendapatan meningkat dan PHK dibatalkan," tuturnya.
Baca Juga: Negeri Ini Penuh dengan Ormas-Ormas, Alifurrahman Sebut Ini Alarm Darurat Bangsa